JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan, penyerahan bantuan sosial tunai (BST) untuk daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) akan dicairkan sekaligus tiga tahap.
Menurut Juliari, rencana ini telah disampaikan kepada PT Pos Indonesia yang menyalurkan BST di kawasan-kawasan tersebut.
"Saya sudah memerintahkan di daerah 3T ini, remote area, pencairannya langsung tiga tahap," ujar Juliari dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Baca juga: Kemensos Bagikan 508.077 BST ke Banten, Daerah dengan Banyak Pekerja Dirumahkan
Ia khawatir penyerahan bantuan secara berkala tiap satu bulan sekali akan menyulitkan masyarakat di daerah 3T.
Sebab, akses menuju ke kantor pos penyalur BST bisa begitu jauh dan sulit.
"Jadi, tidak perlu bolak-balik, jauh harus menyebrang. Mahal di ongkos, nanti pulang, uangnya tinggal setengah," kata dia.
Juliari melaporkan, saat ini penyerahan BST sudah memasuki tahap ketiga. Pemerintah menargetkan 9 juta keluarga penerima manfaat di tiap tahapan.
Baca juga: Penyaluran BST di Sulawesi Utara Abaikan Protokol Covid-19
Besaran BST pada April-Juni 2020 yaitu Rp 600.000 per bulan untuk tiap keluarga penerima manfaat.
Namun, kata Juliari, penyerahan BST pada tahap pertama dan kedua belum memenuhi target. Ia memaparkan, realisasi tahap pertama yaitu 88,1 persen dengan anggaran tersalurkan sebesar Rp 4,75 triliun.
Sementara itu, realisasi tahap kedua yaitu 87,33 persen dengan anggaran tersalurkan sebesar Rp 4.19 triliun.
"Progress report bansos tunai, saat ini sudah masuk tahap kedua, walaupun memang dari target 9 juta belum full tercapai," kata Juliari.
Baca juga: Orang Kaya Dapat, yang Meninggal Tercatat, Karut-marut Penyaluran BST di Nagan Raya Aceh
Ia menegaskan bahwa pemerintah berupaya agar target keluarga penerima manfaat BST terpenuhi.
Menurut Juliari, pemerintah akan melunasi kuota penerima manfaat BST di tahap ketiga nanti.
"Sisanya harus tetap kita salurkan. Karena itu di sisa waktu tahap kedua ini dan tahap ketiga seluruh sisa target itu harus kita serap, sehingga targetnya tidak 9 juta lagi, tapi lebih dari 9 juta karena ada bawaan sisa target yang tahap sebelumnya," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.