Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Lonjakan Kasus Corona di Tengah Rencana Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 08/06/2020, 11:11 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan bahwa tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada 13 Juli mendatang.

Meski belum ada keputusan terkait lokasi pelaksanaannya, tetapi rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran. Terutama, munculnya episentrum baru Covid-19 di dunia pendidikan, bila kegiatan belajar mengajar dilangsungkan di sekolah.

"Pola pengajaran yang konvensional dengan berkumpulnya siswa atau mahasiswa dalam satu lokasi dengan interaksi erat seperti di sekolah atau kampus berpotensi memunculkan episentrum besar," kata Ketua Umum Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), Baktinendra Prawiro, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Pola Pengajaran Konvensional di Tengah Pandemi Dinilai Picu Episentrum Besar

Hingga kini, penularan kasus Covid-19 masih terus terjadi. Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, total kasus terkonfirmasi positif hingga 7 Juni mencapai 31.186 orang. Jumlah ini bertambah 672 kasus dalam kurun 24 jam bila dibandingkan Sabtu (6/6/2020).

Kekhawatiran yang sama disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Unifah Rosyidi. Menurut dia, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah berpotensi menyebabkan penularan yang lebih cepat.

Pasalnya, para siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, masih rentan terpapar Covid-19. Hal itu disebabkan tingginya interaksi, baik antar murid maupun antara guru dengan murid, untuk level pendidikan tersebut.

"Jadi jangan tergesa-gesa kesannya. Harus betul-betul dikaji, itu pertama. Kedua, kalau mau dibuka harus dengan amat sangat hati-hati. Jadi mungkin dilihat case-nya di setiap daerah itu," kata Unifah pada 22 Mei lalu.

Baca juga: Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Bakal Dimulai Juli, PGRI: Jangan Tergesa-gesa

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Hamid Muhammad menyatakan, dimulainya tahun ajaran baru bukan berarti siswa akan belajar di sekolah.

"Ini kadang-kadang rancu. Tahun ajaran baru jadi (dianggap) membuka sekolah. Tanggal 13 Juli, itu dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021," jelas Hamid dalam telekonferensi di Jakarta, pada 28 Mei lalu.

Menurut dia, keputusan belajar di sekolah masih terus dikaji oleh Kemdikbud berdasarkan rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

KBM daring perlu konsistensi dan dukungan

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah meminta masyarakat 'berdamai' dengan Covid-19 dan memulai fase kehidupan dengan kenormalan baru atau new normal.

Sebagai percontohan, ada empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan menerapkan kebijakan baru tersebut. Keempat provinsi itu adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo.

Baca juga: Klarifikasi Kemendikbud: Pembukaan Tahun Ajaran Beda dengan Pembukaan Sekolah

Dengan adanya kebijakan tersebut serta dimulainya tahun ajaran baru, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengkhawatirkan, kemungkinan terjadinya lonjakan kasus baru.

Untuk itu, IDAI merekomendasikan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di masa pandemi. Salah satunya yaitu agar sekolah tidak dibuka setidaknya hingga Desember 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com