"Ada 13.333 spesimen yang kita periksa," kata ungkapnya.
Maka, total spesimen Covid-19 yang telah diperiksa hingga hari ini yaitu sebanyak 380.973 spesimen.
Jumlah spesimen yang diperiksa itu berasal dari 256.810 orang. Diketahui, spesimen yang diambil dari satu kasus bisa diambil lebih dari satu kali.
Pemeriksaan spesimen dilakukan di 101 laboratorium dengan metode RT PCR serta di 66 laboratorium dengan metode tes cepat molekuler (TCM).
Baca juga: Jelang PSBB Tahap III Berakhir, Pasien Sembuh dari Covid-19 Terus Bertambah di Gresik
Kemudian, uji spesimen Covid-19 juga dilaksanakan di 186 laboratorium jejaring yang terdiri atas 120 dengan metode RT-PCR dan 66 metode TCM.
Yuri menegaskan pemerintah terus mengupayakan peningkatan jumlah tes massal per hari, yaitu sebanyak 20.000 tes.
"Kami akan terus meningkatkan upaya melaksanakan pemeriksaan lebih masif lagi, sehingga kami bisa mendapatkan hasil yang optimal. Target 20.000 sehari harus dikejar," ucap Yuri.
Kendati demikian, Yuri juga masih memberikan kabar duka dengan tentang penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Baca juga: Berusia 84 Tahun, Nenek Ini Jadi Pasien Tertua yang Sembuh dari Covid-19 di Ambon
Ada penambahan 49 pasien yang tutup usia dalam 24 jam terakhi. "Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 1.770 orang," ujar Yuri.
Vaksin
Achmad Yurianto pun mengingatkan masyarakat, bahwa penemuan vaksin corona bukan lah hal yang mudah.
Upaya untuk menemukan vaksin kini tengah dilakukan secara serius oleh para ahli di dunia.
“Kita sudah menyadari bahwa kita tak mungkin diam dan menyerah sampai vaksin ditemukan. Proses penemuan vaksin bukan hal yang mudah dan dilakukan secara serius oleh para ahli dunia,”
Oleh karena itu, Yuri mengatakan, masyarakat perlu beradaptasi dengan kondisi ini.
Baca juga: Sembuh dari Covid-19, 10 Calon Perwira Polri di NTT Dipulangkan Secara Bertahap
Pemerintah ingin masyarakat kembali beraktivitas secara produktif namun tetap terhindar dari penularan virus lewat fase new normal atau kenormalan baru
“Kita masih menunggu dan tak tahu pasti kapan vaksin bisa ditemukan dan digunakan. Makanya kita yang harus beradaptasi. Kita harus aman, kita harus putus rantai penularan Covid,” kata dia.
Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah tertular virus corona, seperti menjaga jarak aman, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Ia menegaskan, pemutusan rantai penularan Covid-19 harus terus dilakukan bersama-sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.