Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, sepanjang Kamis (4/6/2020) hingga Jumat, pemerintah mencatat adanya penambahan 551 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
"Dengan demikian, total pasien sembuh ada 9.443 orang," katanya dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Jumat sore.
Adapun pasien yang sembuh diketahui tersebar di 22 provinsi.
Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, jumlah penambahan kasus sembuh harian 551 orang ini merupakan yang paling tinggi sejak hari pertama kasus Covid-19 diumumkan pada 2 Maret lalu.
Sebelumnya kasus sembuh juga pernah mencapai 523 orang pada Sabtu (30/5/2020).
Kemarin, Yurianto juga mengumumkan ada penambahan 703 kasus positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total pasien positif hingga Jumat pukul 12.00 WIB mencapai 29.521 kasus.
"Masih kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 703 orang sehingga menjadi 29.521 orang," kata Yuri.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 28 provinsi.
Adapun penambahan kasus baru terbanyak terjadi di Jawa Timur dengan 141 kasus.
Setelah itu disusul oleh DKI Jakarta 76 dengan kasus baru dan Kalimantan Tengah dengan 71 kasus baru.
Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 420 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Ia menambahkan, saat ini juga tercatat ada 49.320 orang dalam pematauan (ODP), sedangkan pasien dalam pengawasan ( PDP) 13.592 orang.
Pemerintah pun sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap 13.333 spesimen Covid-19.
"Ada 13.333 spesimen yang kita periksa," kata ungkapnya.
Maka, total spesimen Covid-19 yang telah diperiksa hingga hari ini yaitu sebanyak 380.973 spesimen.
Jumlah spesimen yang diperiksa itu berasal dari 256.810 orang. Diketahui, spesimen yang diambil dari satu kasus bisa diambil lebih dari satu kali.
Pemeriksaan spesimen dilakukan di 101 laboratorium dengan metode RT PCR serta di 66 laboratorium dengan metode tes cepat molekuler (TCM).
Kemudian, uji spesimen Covid-19 juga dilaksanakan di 186 laboratorium jejaring yang terdiri atas 120 dengan metode RT-PCR dan 66 metode TCM.
Yuri menegaskan pemerintah terus mengupayakan peningkatan jumlah tes massal per hari, yaitu sebanyak 20.000 tes.
"Kami akan terus meningkatkan upaya melaksanakan pemeriksaan lebih masif lagi, sehingga kami bisa mendapatkan hasil yang optimal. Target 20.000 sehari harus dikejar," ucap Yuri.
Kendati demikian, Yuri juga masih memberikan kabar duka dengan tentang penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Ada penambahan 49 pasien yang tutup usia dalam 24 jam terakhi. "Sehingga, jumlah pasien meninggal dunia menjadi 1.770 orang," ujar Yuri.
Vaksin
Achmad Yurianto pun mengingatkan masyarakat, bahwa penemuan vaksin corona bukan lah hal yang mudah.
Upaya untuk menemukan vaksin kini tengah dilakukan secara serius oleh para ahli di dunia.
“Kita sudah menyadari bahwa kita tak mungkin diam dan menyerah sampai vaksin ditemukan. Proses penemuan vaksin bukan hal yang mudah dan dilakukan secara serius oleh para ahli dunia,”
Oleh karena itu, Yuri mengatakan, masyarakat perlu beradaptasi dengan kondisi ini.
Pemerintah ingin masyarakat kembali beraktivitas secara produktif namun tetap terhindar dari penularan virus lewat fase new normal atau kenormalan baru
“Kita masih menunggu dan tak tahu pasti kapan vaksin bisa ditemukan dan digunakan. Makanya kita yang harus beradaptasi. Kita harus aman, kita harus putus rantai penularan Covid,” kata dia.
Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk terus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah tertular virus corona, seperti menjaga jarak aman, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Ia menegaskan, pemutusan rantai penularan Covid-19 harus terus dilakukan bersama-sama.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/06/06495391/551-pasien-covid-19-tercatat-sembuh-dalam-sehari-tertinggi-sejak-2-maret