Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lahir Pancasila, Ketua DPR Sebut RI Butuh Gotong Royong Berskala Besar

Kompas.com - 01/06/2020, 12:38 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, semangat gotong royong merupakan kunci bagi bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19.

Mengutip pernyataan Presiden RI pertama Sukarno, Puan menyatakan bahwa inti sari Pancasila adalah gotong royong.

"Untuk melawan Covid-19, kita jangan hanya terpaku pada istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar, tetapi yang Indonesia juga butuhkan saat ini adalah gotong royong berskala besar," kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (1/6/2020).

Baca juga: Gibran Salurkan Bantuan 8.000 Masker dari Puan Maharani

Artinya, menurut Puan, pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat wajib bekerja sama dalam penanggulangan Covid-19.

"Penanggulangan pandemi Covid-19 membutuhkan kerja bersama, gotong royong dari semua komponen bangsa. Baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat," ucapnya.

Ia kemudian mencontohkan beberapa kisah masyarakat di sejumlah daerah yang saling membantu ketika ada warga yang sedang melakukan isolasi mandiri karena terinfeksi Covid-19.

Juga kisah warga di Desa Jambanan, Sragen, yang justru memberikan semangat kepada salah satu warganya yang dinyatakan sembuh Covid-19.

"Ada di Desa Jambanan, Sragen, saya melihat beritanya ketika salah satu warga desa pulang ke rumah setelah dinyatakan sembuh dari virus corona. Para warga desa menyambutnya dengan meriah, sudah seperti acara syukuran," ujar Puan.

Selanjutnya, berkaitan dengan kebijakan penanganan Covid-19, Puan meminta pemerintah tidak membuat masyarakat bingung.

Ia menyinggung soal rencana new normal atau kenormalan baru yang sedang disusun pemerintah.

Baca juga: PDI-P: Tantangan Membumikan Pancasila adalah Wujudkan Keadilan Sosial

Dia berharap pemerintah telah menyiapkan standar yang jelas terkait penerapan kenormalan baru.

"DPR mengingatkan pemerintah agar tidak terburu-buru dalam melaksanakan new normal, agar tidak memunculkan kebingungan baru di masyarakat," tuturnya.

"Diperlukan pra kondisi dan protokol yang dipahami bersama dengan masyarakat. Sebab rincian new normal untuk setiap jenis kegiatan dan wilayah tentu berbeda-beda," tegas Puan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com