Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Disiplin Tinggi, Kunci Indonesia Menang Lawan Covid-19

Kompas.com - 26/05/2020, 18:49 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Satu-satunya cara agar Indonesia menang melawan coronavirus disease 2019 (Covid-19) adalah menerapkan disiplin yang tinggi.

Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo, menyikapi panduan new normal dari Kementerian Kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di tempat kerja.

"Kalau mau menang melawan wabah Covid-19 ini, tidak ada pilihan lain. Sikap disiplin yang ketat adalah kuncinya,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).

Rahmad, melanjutkan, tanpa disiplin yang tinggi, wabah Covid-19 di Indonesia akan meledak lagi, sehingga prediksi WHO Indonesia sebagai episentrum baru Covid-19 menjadi kenyataan.

Baca juga: Yakin Mampu Atasi Covid-19, Pemerintah: Kita Tidak Akan Menyerah

Meski demikian, disiplin bukan hal mudah untuk dilakukan masyarakat Indonesia. Buktinya, banyak orang yang bandel terhadap protokol kesehatan pemerintah.

Selain itu, banyaknya kasus yang mencuat belakangan ini menunjukkan ketidakdisiplinan masyarakat.

“Marilah, ke depannya semua pihak harus bersikap lebih disiplin lagi,” ujar legislator asal Boyolali, Jawa Tengah itu.

Menurut Rahmad, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah para elit bangsa memberikan contoh sikap disiplin dan bersatu melawan virus corona. Aparat pun harus lebih tegas.

Baca juga: Ini Sebaran Pasien Covid-19 yang Sembuh, Penambahan Terbanyak di Sultra dan Sulsel

“Para tokoh bangsa ini hendaknya menghindari hiruk pikuk yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat," imbuh dia.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan telah membuat panduan new normal melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020.

Keputusan itu berisi tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi.

Panduan itu dimulai dari imbauan kepada pihak manajemen untuk selalu memantau perkembangan Covid-19 di lingkungannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com