Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lebaran di Rumah, Pasien di Wisma Atlet Alami Tekanan Psikologis

Kompas.com - 23/05/2020, 17:21 WIB
Sania Mashabi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, banyak pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta mengalami masalah psikologis.

Masalah psikologis yang dimaksud adalah rasa kecemasan yang timbul lantaran tidak dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah bersama keluarga di rumah.

"Kecemasan untuk ingin bertemu keluarga, kecemasan untuk ingin ber-Lebaran dengan keluarga. Ini menjadi hal yang dominan," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Baca juga: Relawan untuk Beri Bantuan Psikologis ke Masyarakat Masih Perlu Ditambah

Yuri menjelaskan, hampir semua pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta merupakan pasien mandiri.

Artinya, mereka tidak diinfus, tidak dipasang alat bantu pernapasan serta diperbolehkan beraktivitas di zona-zona yang telah ditetapkan.

Kondisi inilah yang membuat para pasien mengalami tekanan psikologis.

"Mereka dapat bebas bergerak. Tapi dibatasi di lantai-lantai perawatan sepanjang mereka dirawat," ujar dia.

Baca juga: 3 Tahap Psikologis yang Anda Lalui selama Pandemi Covid-19

"Inilah yang secara spesifik menimbulkan permasalahan-permasalahan psikologis. Apalagi tidak boleh ditengok keluarganya dan saat ini menjelang Ramadhan, Idul Fitri," lanjut Yuri.

Yuri mengakui, persoalan pada pasien ini cukup menyita perhatian tenaga medis.

Namun, pemerinah bersyukur lantaran gangguan psikologis para pasien tersebut mendapatkan respons baik dari organisasi profesi sehingga saat ini terus dalam penanganan.

"Kami bersyukur organisasi profesi ikut turun tangan dalam penanganan masalah ini. Oleh karena itu, kami melihat semua berjalan sesuai SOP," ujar Yuri.

Diberitakan, jumlah kasus Covid-19di Indonesia per Sabtu (23/5/2020), bertambah menjadi 21.745.

Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Gangguan Psikologis Akibat Pandemi Corona

"Konfirmasi Covid-19 yang positif naik sebanyak 949 sehingga totalnya menjadi 21.745," ujar Yuri.

Dari total akumulasi tersebut, sebanyak 1.351 pasien meninggal dunia.

Sementara, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang sebanyak 5.249.

Angka pasien sembuh didapat dari hasil penambahan selama 24 jam terakhir, yakni sebanyak 192 pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com