JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk menghindari sebaran berita bohong atau hoaks.
Hal ini penting supaya beban ekonomi dan sosial masyarakat tak lantas bertambah dengan adanya beban psikologis akibat berita bohong selama wabah Covid-19.
"Tantangan risiko kesehatan dan dampaknya dalam kehidupan sosial ekonomi sudah cukup berat," kata Yurianto di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/4/2020).
"Mari kita pastikan kita terhindar dari tambahan beban psikologis akibat berita dan informasi yang tidak benar, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.
Baca juga: Dinkes Blora Umumkan Kasus Pertama Covid-19
Yurianto mengatakan, berita bohong akan memunculkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan terhadap aparat pemerintah.
Oleh karenanya, untuk mendapat informasi seputar corona, masyarakat diminta mengakses informasi yang resmi dari pemerintah.
"Baik pada kanal covid19.go.id, hotline 119, WhatsApp Covid-19, Halo Kemenkes di 1500567," ujar Yuri.
Yuri pun mengingatkan masyarakat untuk terus berjaga jarak dalam berkomunikasi.
Publik untuk tetap berada di rumah. Namun, jika terpaksa harus keluar rumah, wajib bagi siapapun untuk mengenakan masker.
"Mari kita sebar luaskan dengan melaksanakan penggunaan masker. Maskerku melindungi kamu, maskermu melindungi aku," ujar Yuri.
Ia juga mengingatkan semua pihak untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir minimal 20 detik.
Baca juga: Bertambah 12, Jumlah Kasus Covid-19 di Papua Capai 107
Ia meminta supaya tak ada yang menyentuh mata, hidung atau mulut sebelum mencuci tangan.
"Gotong royong dan bersatu melawan covid dari pusat sampai ke desa, sampai ke RT, RW, sampai keluarga. Tetap di rumah, produktif di rumah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.