Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Bantuan Pemerintah Tak Akan Cukup, Jangan Berharap Berlebihan

Kompas.com - 20/05/2020, 19:56 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tak berharap berlebihan pada pemerintah dalam hal pemberian bantuan penanganan pandemi Covid-19.

Menurut Ganjar, bantuan yang diberikan pemerintah tidak akan pernah cukup.

"Saya itu sampaikan kepada masyarakat kok, bantuan pemerintah itu nanti tidak akan cukup. Itu saya pastikan. Jadi Anda jangan terlalu berharap berlebihan pada pemerintah," kata Ganjar dalam sebuah diskusi yang digelar secara daring, Rabu (20/5/2020).

"Maka kalau kemudian Anda berharap berlebihan bantuan dari pemerintah menyasar Anda semuanya, itu nanti Anda kecewa," lanjutnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Kemungkinan Wonosobo Terapkan PSBB

Supaya tak sepenuhnya bergantung pada pemerintah, Ganjar telah menginisasi gerakan "Jogo Tonggo".

Gerakan ini dibentuk dalam rangka membangun kekuatan komunitas yang ada di lingkungan kecil, untuk bersama-sama menanggulangi pandemi Covid-19.

Ganjar mengatakan, dirinya berupaya membentuk komunikasi bottom-up melalui gerakan ini.

"Start it from the end. End-nya itu apa, sudah ada gotong royong, lembaga musyawarah masyarakat adat, kemudian ada ibu-ibu PKK, dasawisma, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, pendamping desa, karang taruna, TNI, Polri, ada semua di situ," ucap Ganjar.

Ganjar mencontohkan, dengan konsep Jogo Tonggo ini, ada desa di Jawa Tengah yang telah membangun "lumbung pangan" untuk menjakin terpenuhinya kebutuhan masyarakat desa tersebut.

Di desa itu, bantuan yang diterima dari pemerintah dikumpulkan terlebih dahulu ke lumbung pangan, untuk kemudian dibagikan secara merata ke para warga.

Baca juga: Ganjar Prediksi Pemudik ke Jawa Tengah Akan Mencapai 1 Juta Saat Lebaran

Jika terjadi kekurangan, para donatur lokal Jogo Tonggo bakal memberikan bantuan tambahan.

Hal ini, kata Ganjar, efektif untuk menggerakkan seluruh masyarakat menangani pandemi.

"Sehingga yang kurang nggak usah nangis, Anda nggak usah marah-marah, Anda minta di sini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com