Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Update Kasus Covid-19 | Kata Pemerintah soal Pecah Rekor Kasus Covid-19

Kompas.com - 15/05/2020, 08:28 WIB
Dani Prabowo,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu mewarnai pemberitaan rubrik nasional, Kompas.com, Kamis (14/5/2020), salah satunya mengenai penambahan 568 kasus pasien positif Covid-19.

Berikut ulasan seputar berita yang banyak dibaca di rubrik nasional, Kompas.com

1. Update Covid-19 di Tanah Air

Juru Bicara pemerintah untuk Penanganan Virus corona Achmad Yurianto menuturkan, penambahan kasus yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami penambahan 231 orang, sehingga total 3.518 orang.

Sementara itu, jumlah kasus yang dinyatakan meninggal dunia bertambah 15 orang, sehingga total 1.043 orang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 568 hingga 14 Mei dan Imbauan Tak Berkerumun

2 Kata pemerintah soal pecahnya rekor kasus positif

Pada Rabu (13/5/2020), terdapat penambahan 689 kasus positif dalam kurun 24 jam. Jumlah ini memecahkan rekor sebelumnya sejak kasus ini diumumkan pertama kali pada 2 Maret lalu.

Menurut Yuri, kembali pecahnya rekor tersebut lantaran dipengaruhi banyaknya daerah yang bisa melakukan pemeriksaan mandiri.

"Kalau kita perhatikan betul sebaran kenaikan angka hari ini atau yang kemarin, kita akan melihat bahwa daerah yang punya gap pemeriksaan cukup jauh atau cukup panjang akan naik meningkat dengan cepat," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Pemerintah Jelaskan Penyebab Rekor 689 Kasus Baru Covid-19 Kemarin

Gap pemeriksaan yang dimaksud adalah ketika jarak yang ditempuh untuk memeriksakan spesimen dari pasien terduga positif Covid-19 ke lokasi pemeriksaan jauh.

"Sebagai contoh pada data kemarin, untuk Sulawesi Tenggara mendapatkan kenaikan 91 kasus positif. Ini karena spesimen yang semula rencananya mau dikirim ke Makassar bisa diperiksa di tempat itu," kata Yuri.

Pemeriksaan spesimen asal Sulawesi Tenggara sebelumnya terhambat keterbatasan penerbangan.

Namun, karena pemerintah telah mendistribusikan cartridge untuk mesin TB-TCM (tes cepat molekuler) agar bisa dikonversi menjadi alat pemeriksaan Covid-19, kini daerah tersebut bisa memeriksa spesimen secara mandiri.

Yuri menyebutkan, pengiriman cartridge diutamakan ke daerah-daerah yang jarak untuk mencapai lokasi pemeriksaan spesimennya jauh.

"Sekarang bisa diperiksa sendiri. Sehingga pada hari ini (di Sulawesi Tenggara) tidak ada penambahan. Sebab semua sudah diperiksa kemarin," ujar Yuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com