Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK: Luas Karhutla selama Januari hingga Maret Mencapai 8.254 Hektare

Kompas.com - 08/05/2020, 19:44 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang 1 Januari hingga 31 Maret 2020 mencapai 8.254 hektare.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manulang menjelaskan, karhutla kebanyakan terjadi di lahan gambut yaitu seluas 4.551 hektare.

Sementara itu, karhutla di lahan mineral seluas 3.704 hektare.

Baca juga: Badan Informasi Geospasial dan KLHK Kerja Sama Susun Peta Potensi Rawan Karhutla

"Luas kebakaran dalam periode 1 Januari hingga 31 Maret 2020 itu sudah mencakup area seluas 8.254 hektare dengan perincian di lokasi gambut hampir 55 persen dan mineral 45 persen," kata Basar dalam konferensi pers online bersama BNPB, Jumat (8/5/2020).

Berdasarkan data KLHK, Karhutla terluas terjadi di Riau yaitu 33,5 persen atau 2.765 hektare.

Kemudian, disusul Papua Barat 17,2 persen atau 1.419 hektare dan Kalimantan Barat 9,3 persen atau 770 hektare.

Sisanya, menyebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Aceh, Maluku, NTB, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Basar pun menyatakan KLHK telah menyiapkan upaya pencegahan karhutla di masa pandemi Covid-19.

Selain terus menjalin komunikasi intensif dengan Satgas Karhutla Daerah dan Kadaops Manggala Agni, KLHK menggelar patroli mandiri dan patroli terpadu di Sumatera dan Kalimantan.

Basar menyebutkan ada 97 desa yang menjadi titik patroli dari target 440 desa rawan karhutla.

"Patroli mandiri dan patroli terpadu di Sumatera dan Kalimantan, 97 desa dari target 440 desa rawan karhutla sekaligus melakukan sosialisai pencegahan Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Jelang Puncak Kemarau, Kemenkes Ingatkan Karhutla Bisa Perburuk Pasien Covid-19

Kemudian, Ia mengungkapkan bahwa KLHK memanfaatkan CCTV thermal camera untuk deteksi dini karhutla secara online.

"Untuk ini kami telah melakukan pembangunan dan peningkatan kapasitas bagi teman-teman yang melakukan pemantauan," ujar Basar.

Berikutnya, KLHK terus melakukan pemantauan aktivitas pelaku usaha di bidang kehutanan melaui pelaporan online melalui sipongi.menlhk.go.id.

Sementara itu, terkait upaya mengatasi karhutla yang terjadi, KLHK tetap melakukan upaya pemadaman darat dan udara sedini mungkin.

"Tetap melakukan upaya pemadaman darat dan udara sedini mungkin atau kombinasi keduanya, baik gabungan maupun mandiri," kata Basar.

Basar pun mengatakan KLHK telah menyiapkan pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di daerah rawan karhutla.

Rencananya, KLHK akan melakukan operasi TMC di Riau pada pekan depan.

"Berdasarkan informasi dan rekomendasi BMKG, mulai minggu depan kami akan melakukan operasi TMC di Riau, kemudian Sumsel dan jambi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com