JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai kritik yang disampaikan sejumlah partai koalisi di DPR terhadap program Kartu Prakerja hanya persoalan komunikasi.
Ia meyakini bila dijelaskan dengan baik, partai-partai koalisi yang mengkritik Kartu Prakerja akan memahami tujuan dari program tersebut.
"Apabila ada yang kritik atau menggugat, saya kira wajar karena DPR fungsinya pengawasan. Tapi pemerintah yakin bahwa pemahaman yang sama bisa dicapai melalui penjelasan yang baik, masuk akal, dan bisa diterima semua pihak," ujar Donny kepada Kompas.com, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Munculnya Kecurigaan Koalisi Pendukung Pemerintah terhadap Program Kartu Prakerja
Ia menambahkan, pemerintah akan terus memperbaiki kekurangan dari setiap program yang dijalankan, termasuk Kartu Prakerja.
Ia pun memastikan kinerja pemerintah dalam menjalankan program Kartu Prakerja untuk membantu pekerja yang terkena PHK di masa pandemi Covid-19 tak terganggu dengan munculnya kritikan tersebut.
"Pemerintah tetap bekerja keras untuk mengatasi dampak ekonomi dari Covid-19," ujar Donny.
Baca juga: Tanggapi Politisi PDI-P soal Kartu Prakerja, Ketua DPP Golkar: Tak perlu Curiga Berlebihan
"Pemerintah akan memberikan penjelasan yang sebaik-baiknya. Supaya ada pemahaman yang sama sehingga kita bisa segera meringankan kesulitan mereka yang terdampak akibat PHK dengan Kartu Prakerja ini," lanjut dia.
Untuk diketahui, sejumlah anggota Komisi III DPR menyampaikan perlunya pengawasan yang lebih ketat dalam program Kartu Prakerja.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (29/4/2020), tak sedikit politisi dari partai koalisi pendukung pemerintah maupun oposisi yang khawatir terdapat penyelewengan dalam program pelatihan online dengan anggaran Rp 20 Triliun tersebut.
Baca juga: Tak Tersentuh Bansos dan Ditolak Kartu Prakerja, Buruh Bingung Pikirkan Nasib Keluarga
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Habiburokhman meminta KPK untuk mengawasi lebih ketat program yang diinisiasi oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan