Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 7 Bulan, Polisi Ini Akhirnya Berhasil Deradikalisasi Anak Pengikut ISIS

Kompas.com - 30/04/2020, 21:15 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kombes Mokhamad Ngajib membina seorang anak berinisial RES melalui program deradikalisasi.

Ngajib, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pemulasaran dan Pemakaman Jenazah Covid-19 Polda Metro Jaya, mampu melepaskan anak tersebut dari paham radikalisme setelah melakukan pembinaan selama tujuh bulan.

“Alhamdulillah selama tujuh bulan dilakukan pembinaan dan berhasil dikeluarkan dari ideologi radikal,” kata Ngajib melalui keterangan tertulis, Kamis (30/4/2020).

Ia menuturkan, RES merupakan satu-satunya anak di bawah umur yang terpapar paham radikal dari Bahrun Naim.

Baca juga: Mantan Teroris: Anak yang Lama Hilang Kini Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi...

Bahrun Naim merupakan pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia. Pada tahun 2014, Bahrun pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Bahrun merupakan tokoh kunci di balik berdirinya sejumlah organisasi teror yang berafiliasi dengan ISIS, antara lain Mujahidin Indonesia Timur dan Barat (MIT/MIB), serta Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kapolres Sukabumi, AKBP Ngajib memperlihatkan barang bukti benur lobster saat jumpa pers di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (28/10/2016). Kontributor Sukabumi, Budiyanto Kapolres Sukabumi, AKBP Ngajib memperlihatkan barang bukti benur lobster saat jumpa pers di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (28/10/2016).

Di tahun 2017, RES masuk dalam jaringan teroris. Ia juga memiliki kemampuan merakit senjata jenis AK-46 dan membuat bom asap.

Setelah terbebas dari paham radikalisme, RES kini hidup normal. Ia pun sudah menyelesaikan sekolahnya di sebuah SMK di daerah Jawa Barat.

Baca juga: KPAI Khawatir Anak Teroris Lintas Batas Benci Pemerintah Indonesia

“Setelah program deradikalisasi selesai dan sampai saat ini tetap dilakukan pendampingan. Sampai sekarang anak tersebut tetap normal dan jauh dari perilaku dan paham ideologi radikal,” katanya.

Atas hal tersebut, Ngajib baru-baru ini mendapat penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Alhamdulillah penghargaan yang diberikan oleh Ketua KPAI dan Kepala BNPT ini menjadi motivasi buat saya untuk terus berprestasi dan membuat karya yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com