JAKARTA, KOMPAS.com – Mantan teroris Ali Fauzi turut hadir dalam acara silaturahmi kebangsaan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Ali turut mencurahkan perasaannya dalam acara yang mempertemukan eks narapidana terorisme dengan korban dan keluarga korban terorisme tersebut.
“Ini curhatan dari anak yang bertahun-tahun hilang dan sekarang kembali ke pangkuan ibu pertiwi ,” ujar saat diberi kesempatan berbicara.
Ia mengungkapkan, dirinya adalah adik dari terpidana seumur hidup kasus bom Bali yakni Ali Imron dan terpidana mati kasus serupa yakni Amrozi dan Ali Ghufron.
Namun, ia mengatakan, bukan hanya kakak-kakaknya yang sudah divonis bersalah atas serangan bom Bali 1. Banyak keluarga dan sahabatnya juga ditangkap oleh polisi. Ali sendiri ditangkap di Mindanau, Filipina Selatan.
Baca juga : Eks Napi Teroris: Bom Bali I Membuka Misteri Rentetan Bom di Indonesia
Pasca ditangkap, ia menyadari bahwa tidak ada gunanya untuk memendam dendam yang mendalam kepada pemerintah yang menangkap keluarganya.
“Saya bisa move on dan kemudian dengan dukungan semua pihak saya bisa bangkit dari keterpurukan,” kata dia.
Ia menilai bahwa para mantan teroris juga bisa kembali mengabdi untuk Indonesia. Bahkan Ali mengungkapkan, banyak saudara dan temannya di lapas sudah pro NKRI dan menyadari kesalahannya di masa lalu.
Ia meminta pemerintah untuk mendorong adanya remisi atau bahkan grasi kepada saudara dan sahabatnya yang sudah menjalani hukuman penjara lebih dari 10 tahun.
“Saya yakin kalau mereka bebas akan lebih bermanfaat dan saya yakin mereka bisa dijadikan sebagai duta perdamaiaan untuk Indonesia,” ucap dia.
Baca juga : Kepala BNPT Minta Mantan Napi Teroris Tidak Dimarjinalkan
Setelah menjalani hukuman dan sadar, Ali mendirikan yayasan Lingkat Perdamiaan di Lamongan, Jawa Timur. Yayasan tersebut memiliki perhatian di bidang perdamaiaan.
Salah satunya yakni dengan mendidik anak-anak, janda, serta para istri yang suaminya masih dipenjara karena kasus terorisme.
Selain itu, kini Ali aktif berbicara dalam acara diskusi atau seminar yang terkait dengan deradikalisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.