Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Indef: 94,7 Persen Perbincangan tentang Stafsus di Medsos Bersentimen Negatif

Kompas.com - 30/04/2020, 14:43 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Institute for Developement of Economic and Finance (Indef) melakukan riset terhadap percakapan yang paling banyak diperbincangkan mengenai kiprah staf khusus (stafsus) dan Kartu Prakerja di media sosial.

Hasilnya, 94,97 persen berupa perbincangan dengan sentimen negatif.

"Dengan anlisis sentimen big data ini, hasilnya sangat mengejutkan di mana 94,97 persen bersifat negatif. Sisanya hanya 5,03 persen bernada positif," kata Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Dua Stafsus Milenial Jokowi Mundur, Apa Pelajaran bagi Pejabat Publik?

Didik mengatakan, kebanyakan sentimen negatif itu muncul karena konflik kepentingan (conflic of interest) yang mereka lakukan.

Conflic of interest yang dimaksud salah satunya saat Andi Taufan Garuda Putra membagikan surat permohonan pada camat agar mendukung edukasi dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk perusahaan pribadinya yakni PT Amartha Mikro Fintek.

"Karena melakukan tindakan kegiatan kebijakan yang bertentangan dengan norma-norma hukum, melanggar hukum," ujar Didik.

"Yaitu menyurat ke camat kemudian melakukan kegiatan-kegiatan tweet seperti anak-anak milenial lain padahal sudah menjadi pejabat tinggi sekali," kata dia. 

Riset ini dilakukan sejak 7 hingga 17 April 2020. Data yang diambil sebanyak 86.400 percakapan di media sosial Twitter dan sebagian besar perbincangan tersebut berasal dari 55.700 akun.

Baca juga: Mardani Berharap Mundurnya Belva Diikuti Staf Khusus Lain yang Berkonflik Kepentingan

Metode yang digunakan adalah aspect-based sentiment analysis.

Adapun analisis ini berguna mengetahui tendensi sentiment dari suatu pembicaraan terhadap masing-masing obyek yang dianalisis (aspect-based).

Tim riset menentukan sentimen positif atau negatif pada setiap sub-kalimat tersebut menggunakan pendekatan Machine Learning dengan mempelajarinya kata-kata yang terkandung dari kalimatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com