Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rapid Test yang Digelar Relawan Sandiaga: 28 Orang Reaktif

Kompas.com - 29/04/2020, 11:41 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan rapid tes massal yang digelar relawan di lapangan parkir Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran ditutup, Rabu (29/4/2020) hari ini.

Sejak dibuka pada Rabu pekan lalu, sudah ada 2.995 orang yang menjalani rapid tes.
Dari jumlah itu, sebanyak 28 orang di antaranya dinyatakan terjangkit virus tertentu.

"Ada positif 28 warga masyarakat yang langsung dirujuk ke RS darurat Covid-19," ujar Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Perempuan 18 Tahun Meninggal di Sukabumi, Hasil Rapid Test Reaktif

"28 orang itu dari Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta," lanjut dia.

Mereka yang dinyatakan positif dalam rapid test itu kemudian langsung dirujuk untuk dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Mereka akan melakukan tes PCR untuk mengetahui apakah terinfeksi virus corona atau tidak.

Sandiaga pun berterimakasih kepada seluruh relawan yang telah berpartisipasi dalam terlaksananya rapid tes massal ini.

Baca juga: Kontak dengan Pasien Reaktif Hasil Rapid Test, Tenaga Medis di Samarinda Diliburkan

Selanjutnya, Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 berencana melakukan rapid tes keliling ke kampung-kampung.

Pihaknya akan bekerjasama dengan aparat TNI-Polri dalam melakukan rapid tes mobile ini.

"Sasaran kita luncurkan kegiatan testing menyasar daerah padat yang banyak masyarakat golongan prasejahtera, mobil rapid test ada empat yang operasi segera," kata Sandiaga.

Baca juga: Menko Luhut Jalani Rapid Test Corona, Hasilnya Negatif

"Target per mobil 250 tes sampai 300 tes per hari. Kalau ada empat, jadi 1.000 per hari. Lamanya akan disesuaikan dengan kebutuhan," sambung dia.

Catatan redaksi soal rapid test:

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Baca juga: Saat Menhan Prabowo Serahkan 5.000 Alat Rapid Test untuk Kota Bekasi

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com