Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Jumlah Perempuan dan Anak Kena Covid-19 Menurut Kementerian PPPA

Kompas.com - 22/04/2020, 17:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (Kementerian PPPA) mengumpulkan data perempuan dan anak yang terkena kasus Covid-19.

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mengatakan, pengumpulan data itu adalah untuk mempertajam target intervensi perempuan dan anak, serta kelompok yang rentan terdampak dalam rangka pencegahan Covid-19 yang dilakukan Kementerian PPPA.

"Per hari ini, data terpilahnya untuk perempuan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 14.755 orang, pasien dalam pemantauan (PDP) 4.254 orang, positif dirawat 94 orang, positif sembuh 27 orang, dan meninggal 41 orang," ujar Bintang dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Hari Kartini, Kiprah Perempuan dalam Penanggulangan Corona

Sementara itu, data anak yang terkena Covid-19 dari 21 provinsi, terdapat sebanyak 6.744 orang ODP, 991 orang PDP, positif dirawat 26 orang, positif sembuh 9 orang, dan meninggal 6 orang.

Data-data tersebut, kata Bintang, masih dinamis sehingga jumlahnya akan terus berubah.

"Dari data terpilah ini dan Gerakan Berjarak yang kami lakukan dan inisiasi di Kementerian PPPA dengan koordinasi yang lebih intens dengan dinas dan para relawan," kata dia.

Sejauh ini, pihaknya baru mendapatkan dat-data tersebut dari 29 provinsi.

Baca juga: Hibur Anak di Masa Isolasi, Ayah Bikin Dinding Panjat di Rumah

Data dari tiga provinsi zona merah juga belum didapatkan hingga saat ini.

"Harapan kami kepada pimpinan daerah, mudah-mudahan melibatkan Dinas PPPA untuk ikut di dalam Gugus Tugas sehingga dalam waktu cepat kami bisa mendapatkan data terpilah, baik dari sisi usia maupun jenis kelamin," kata dia.

Adapun pengumpulan data dilakukan antara Kementerian PPPA, Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Dinas Kesehatan di beberapa provinsi dengan mengumpulkan dan mengolah data terpilah menurut jenis kelamin dan usia.

Baca juga: Kabur dari Karantina, Anak Jalanan Status ODP di Blitar Diamankan Saat Ngamen di Lampu Merah

Kementerian PPPA sendiri memiliki strategi perlindungan serta pemenuhan anak dan perempuan pada masa pandemi Covid-19, yakni dengan Gerakan Berjarak (Bersama Jaga Keluarga Kita).

Hingga 21 April 2020, tercatat 28 provinsi dan 378 kabupaten/kota telah melaksanakan 10 aksi dari Gerakan Berjarak tersebut.

Gerakan tersebut memiliki lima pokja, salah satunya adalah pokja daerah yang secara dikoordinasikan dengan dinas dan relawan yang menjadi jejaring Kementerian PPPA sampai tingkat RT/RW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com