Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU: Ini adalah HUT TNI AU Terakhir Saya sebagai Prajurit Aktif

Kompas.com - 09/04/2020, 09:37 WIB
Dani Prabowo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menilai bahwa peringatan HUT ke-74 TNI Angkatan Udara yang dilangsungkan di Auditorium Mabes AU Cilangkap, Jakarta, Kamis (9/4/2020), terasa berbeda dan istimewa baginya.

"Ini adalah HUT TNI AU terakhir saya sebagai prajurit aktif," kata Yuyu saat menjadi inspektur upacara.

Dalam kesempatan tersebut, ia pun menyampaikan sejumlah pesan kepada para prajurit TNI AU yang kelak akan menjadi pemimpin di struktur organisasi TNI AU.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, TNI AU Selenggarakan HUT ke-74 Secara Sederhana

Ia menegaskan bahwa kepemimpinan dan pengabdian prajurit dalam posisi maupun jabatan apa pun akan terus datang dan pergi silih berganti.

"Namun, harus diingat bahwa pertanggungjawabannya akan kekal dan terus berlanjut hingga di alam keabadian nanti," ucap Marsekal Yuyu Sutisna.

Ia mengingatkan, jabatan di dalam organisasi TNI AU bukan hanya milik anggota TNI AU, melainkan amanah tuhan dan rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, siapa pun yang nanti menjadi pemimpin harus menjalankannya dengan baik agar suatu saat nanti dapat mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan.

"Banyak prajurit muda sering gelisah dan bertanya, bagaimana jalan ideal untuk menjadi pemimpin TNI AU. Apakah cukup dengan menjadi prajurit yang beruntung?" ucap Yuyu.

"Ataukah sedari muda belajar menjadi sosok yang jago berlayar di atas gelombang politik kehidupan?" kata dia.

Baca juga: Uji Coba Sukses, KSAU Dorong Percepatan Upgrade 9 Pesawat Tempur F-16

Ia pun mengingatkan agar seluruh prajurit dapat meneguhkan keyakinan hati dan pikiran atas kebenaran falsafah "Tri Sakti Viratama", yaitu tanggap, tanggon, dan trengginas.

Tri Sakti Viratama itu telah dikenalkan kepada semua prajurit TNI AU sejak awal.

Ia menegaskan, keberuntungan hanyalah satu peristiwa kecil dari perjalanan seorang pemimpin besar.

Sebab, sejatinya seorang pemimpin besar telah menempa diri sejak dini dan merintis jalan untuk mewujudkannya.

"Maka, jadilah prajurit yang berkarakter luhur yang dekat dengan Tuhan dan rakyat. Memiliki ilmu yang bermanfaat bagi organisasi, serta terus menjaga kesamaptaan diri untuk terus menjalankan penugasan," ucap Yuyu Sutisna.

"Jika ini sudah kalian lakukan dan jaga, kalian akan tetap bersinar pada saat beruntung atau pun tidak," kata dia.

Untuk diketahui, Yuyu merupakan jebolan Akademi Angkatan Udara Tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 1987.

Pria kelahiran Cicalengka 10 Juni 1962 itu menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang kini menjabat sebagai Panglima TNI.

Baca juga: Ambil Alat Kesehatan Covid-19 dari China, Pesawat TNI AU Berangkat Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com