Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Beri Jaminan Penghasilan Dasar di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 07/04/2020, 18:04 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesian Basic Income Guarantee (BIG) Network mendorong pemerintah memberikan jaminan penghasilan dasar atau emergency basic income bagi tiap warga negara dalam menghadapi pandemi virus corona.

Founder Indonesia BIG Network Yanu Prasetyo menyatakan, jaminan penghasilan dasar ini merupakan solusi yang sangat dibutuhkan di tengah situasi krisis sosial ekonomi.

"Emergency basic income menjanjikan kecepatan," kata Yanu dalam diskusi 'Meredam Dampak Sosial Ekonomi Corona', Selasa (7/4/2020).

Baca juga: Warga Miskin di Jabodetabek Dapat Paket Sembako, Bukan BLT

Menurutnya, saat ini pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan luar biasa untuk menghadapi situasi saat ini.

Yanu mengatakan, selain kedaruratan, kecepatan juga menjadi salah satu kata kunci penting bagi pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan.

"Kira perlu dorong agar lebih cepat. Jadi, speed adalah kata kunci kedua setelah darurat," ujarnya.

Ia menjelaskan, jaminan penghasilan dasar ini dihitung dari kemampuan tiap daerah untuk "menggaji" tiap warga secara bulanan.

Baca juga: Jokowi Beri BLT Rp 600.000 Per Keluarga, Ini Syaratnya

Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah memberikan "gaji" kepada warga tanpa membedakan status ekonomi, gender, dan latar belakang pekerjaan.

Yanu menilai sebetulnya pemerintah mampu memberikan jaminan penghasilan dasar yang digagasnya ini.

"Persoalannya tinggal seberapa besar jaminan itu dan mau atau tidak para pemimpin mengambil kebijakan ini?" kata dia.

Ia pun mengapresiasi rencana pemerintah melakukan pemotongan gaji PNS serta pemangkasan anggaran-anggaran yang dianggap tidak urgen.

Menurut Yanu, pemerintah memang perlu membuat skala prioritas di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Ketika saya dengar pemerintah mau potong gaji PNS dan beberapa hal lain, itu saya setuju. Ada kesamaan melihat ini darurat dan setop hal-hal tidak penting," kata Yanu.

Baca juga: Jokowi Putuskan Keluarga Miskin Jabodetabek Dapat Sembako Rp 600.000 Per Bulan

"Pembangunan fisik dan lain-lain yang kira-kira tidak mendesak, memang sebaiknya disetop dan PNS yang merasa kenapa gajinya dipotong, nah itulah semua akhirnya merasa terdampak," imbuhnya.

Yanu kemudian menegaskan bahwa kepemimpinan menjadi kata kunci penting lain dalam penanganan dan pengendalian Covid-19.

Ia berharap Presiden Joko Widodo dapat mengambil kebijakan strategis yang diikuti pemerintah daerah.

"Saya sepakat kecepatan dan kedaruratan adalah kunci penting, serta leadership harus dari satu dan satu-satunya dari RI-1," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com