Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Perbanyak Pemeriksaan Covid-19, Alat dari Swedia Siap Didatangkan

Kompas.com - 03/04/2020, 19:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto memastikan pemerintah akan memperbanyak fasilitas pengujian untuk pemeriksaan pasien yang diduga positif Covid-19.

Langkah ini akan dilakukan dengan cara aktivasi mesin TB-TCM yang dikonversikan agar bisa digunakan sebagai alat pemeriksaan Covid-19.

"Benar, akan memperbanyak fasilitas itu. Tujuannya agar pemeriksaan semakin cepat," ujar Yuri saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Selain itu, penambahan ini menurut dia juga akan menambah kuota pemeriksaan spesimen dari pasien terduga positif Covid-19.

Baca juga: Mencermati Tes Covid-19, Uji Spesimen yang Sedikit hingga Tingkat Positif yang Tinggi

Lebih lanjut Yuri mengungkapkan, Indonesia saat ini memiliki 956 mesin TB-TCM.

Namun, tidak semua mesin itu bisa difungsikan untuk pemeriksaan Covid-19.

Penyebabnya, mesin TB-TCM yang didapat dari pengadaan pertama oleh pemerintah tidak kompatibel.

Yuri menuturkan, mesin yang kompatibel hanya berjumlah 305 unit.

Meski begitu, ratusan mesin tersebut tetap harus dikonversi jika akan digunakan untuk pemeriksaan Covid-19.

Elemen penting yang digunakan untuk mengkonversi yakni cartridge yang dipasang pada mesin TB-TCM.

"Cartridge itu yang memproduksi hanya dua, Amerika Serikat dan Swedia," ucapnya.

Baca juga: Lapor ke Wapres, Ridwan Kamil Minta Pemerintah Perbanyak Tes Covid-19

Pada awalnya, pemerintah melalui pihak rekanan berusaha mendatangkan cartridge dari Amerika Serikat.

Akan tetapi, kata Yuri, Presiden AS Donald Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa cartridge yang diproduksi negaranya tidak boleh diekspor

"Artinya, kan kita tidak boleh membeli dari sana. Maka kita akhirnya membeli dari Swedia. Dan ternyata, negara-negara lain juga memesan barang yang sama sehingga kita harus antre, " kata Yuri.

Indonesia sendiri, kata Yuri, berencana memesan 160.000 cartridge dari Swedia.

Pihak Swedia sendiri menyatakan jika kapasitas produksi hanya 50.000 cartridge dalam sehari.

"Sehingga kita tetap menunggu alat yang dipesan dari Swedia. Kita tetap antre dan pihak rekanan menjanjikan pekan depan mungkin bisa masuk sebagian, yakni sekitar 10.000 cartridge," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Sebut Akan Perbanyak Fasilitas Penguji Pemeriksaan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com