JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, hingga saat ini belum ada pengobatan yang secara resmi dinyatakan bisa menyembuhkan Covid-19.
"Kita belum mendapatkan pengobatan yang secara definitif menjadi standar dunia (untuk Covid-19). Baik obat dan maupun vaksin," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).
Penyebabnya, kata Yuri, virus corona yang menjadi penyebab penyakit Covid-19 merupakan jenis virus baru.
Baca juga: Pengembangan Vaksin Corona Sudah Sampai Mana?
Para ahli hingga saat masih terus-menerus mengembangkan penelitian untuk pengobatan Covid-19.
"Para ahli dan sejumlah institusi secara terus menerus mengembangkan riset terkait ini. Tentunya di bawah WHO," tutur Yuri.
Merujuk kepada kondisi ini, menurutnya yang sebaiknya dilakukan berbagai pihak yakni kedisiplinan menerapkan berbagai langkah pencegahan untuk memutus rantai penularan.
Baca juga: Kabar Baik di Tengah Wabah Corona: 4 Perusahaan AS Siapkan Vaksin Corona
Salah satunya, kata Yuri, dengan melakukan intervensi untuk saling menjauhkan diri dari kontak dekat di suatu wilayah.
"Hal ini terbukti efektif dalam menekan penularan virus. Kita harapkan semua orang mau berkontribusi untuk menekan laju penularan dengan cara ini," tambahnya.
Sebelumnya, Yurianto mengungkapkan adanya tambahan kasus baru pasien positif Covid-19 pada Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Racik Vaksin Corona, Johnson & Johnson Mulai Uji Coba pada September
"Ada penambahan kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 149. Sehingga total ada 1.677 kasus pasien positif Covid-19 hingga saat ini," ungkap Yuri.
Kemudian, dari data tersebut tercatat pula penambahan pasien yang sembuh sebanyak 22 orang. Secara akumulatif, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 hingga hari ini sebanyak 103 orang.
Yuri juga menyebut ada tambahan 21 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. "Oleh karenanya, hingga saat ini total ada 157 pasien positif Covid-19 yang meninggal," lanjut Yuri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.