JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pemerintah khusus penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, sejauh ini sudah dilakukan uji terhadap lebih dari 6.500 spesimen dengan metode tes PCR (polymerase chain reaction).
Uji spesimen dilakukan di 34 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Sudah lebih dr 6.500 spesimen yang dikirimkan ke 34 laboratorium di seluruh Indonesia yang digunakan utk menguji dan menentukan diagnosis pemeriksaan PCR," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Rabu (1/4/2020).
"Ini akan memakan energi dan SDM cukup banyak dan akan terus kita lakukan," imbuhnya.
Baca juga: Kemenkes Izinkan Tes Spesimen Covid-19 di NTB, Hasilnya Lebih Cepat Diketahui
Yuri mengatakan, pemerintah bakal melangkah lebih agresif untuk menemukan kasus positif baru.
Dia menyebutkan, saat ini sudah ada 360 rumah sakit rujukan yang disiapkan untuk penanganan Covid-10.
"Sebanyak 360 rumah sakit rujukan telah disiapkan, baik rumah sakit pemerintah, TNI dan Polri, BUMN, dan swasta," kata dia.
"Ini menjadi komitmen bersama kita bahwa persoalan ini serius dan harus ditangani terintegrasi oleh semua pihak," imbuh Yuri.
Baca juga: Eijkman Mampu Periksa 160 Spesimen Pasien Terduga Corona Per Hari
Bertalian dengan itu, pemerintah juga tengah menyiapkan alat pemeriksaan spesimen virus corona dengan metode lain.
Yuri menjelaskan, pemerintah akan memanfaatkan pemeriksaan dengan alat PCM.
Sejumlah "modifikasi" dilakukan pemerintah agar alat dan metode ini mampu mempercepat pemeriksaan spesimen virus corona.
"Dalam waktu dekat akan kita manfaatkan mesin pemeriksaan PCM, yang selama ini sudah ada di lebih 132 rumah sakit dan beberapa puskemas terpilih untuk kita konversi agar mampu melaksanakan pemeriksaan Covid-19," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes Tetapkan Lab Ini untuk Periksa Spesimen Covid-19
Sementara itu, saat ini pemerintah pusat telah mendistribusikan 475.200 alat rapid test ke dinas kesehatan seluruh provinsi di tanah air.
Yuri mengatakan makin cepat kasus positif Covid-19 terdeteksi, maka makin cepat penanganan yang bisa dilakukan.
"Sebanyak 475.200 kit rapid test telah didistribusikan ke seluruh dinkes provinsi untuk digunakan sebagai screening awal terkait penanganan untuk menemukan kasus positif untuk memutus rantai penularan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.