Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eijkman Mampu Periksa 160 Spesimen Pasien Terduga Corona Per Hari

Kompas.com - 17/03/2020, 19:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mampu memeriksa 160 spesimen pasien terduga atau suspect corona (Covid-19) dalam satu hari apabila dalam kondisi permintaan pemeriksaan membludak.

"Rutin satu hari bisa 80 spesimen dengan satu PCR (polymerase chain reaction)," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Prof Amin Soebandrio sebagaimana dikutip Antara, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

"Kalau misalnya memang membanjir, kita bisa dua kali lipatkan," lanjut dia.

Baca juga: Orang Terinfeksi Tanpa Gejala Berpotensi Lebih Banyak Menularkan Virus Corona

Amin mengatakan, rumah sakit banyak mengajukan permintaan untuk virus transport media (VTM) yang digunakan untuk menyimpan hasil usapan saluran pernafasan atau spesimen yang kemudian dikirim ke Lembaga Eijkman.

VTM ini berguna untuk menjaga agar spesimen dalam kondisi aman dan tidak terkontaminasi saat proses pengepakan dan pengiriman untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.

Sesuai prosedur, kata Amin, Lembaga Eijkman tidak melakukan pengambilan spesimen dari orang yang datang langsung ke lembaga itu.

Spesimen diambil oleh dan dikirim dari fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang dapat melakukan pengambilan sampel swab atau usapan saluran pernapasan.

Oleh karena itu, masyarakat tidak bisa langsung datang ke Lembaga Eijkman dengan maksud mengajukan pemeriksaan terkait infeksi Covid-19.

Baca juga: Kemenkes Tetapkan Lab Ini untuk Periksa Spesimen Covid-19

Jika datang langsung ke Lembaga Eijkman, orang itu akan segera diarahkan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mengikuti pemeriksaan di sana.

"Prosedurnya sebetulnya tidak boleh orang datang langsung ke sini. Kami hanya menerima sampel dari rumah sakit," ujar dia.

Hingga saat ini, Amin mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan data terkait jumlah spesimen yang sudah diperiksa dan permintaan yang masuk.

Permintaan pemeriksaan hasil spesimen itu datang dari dan luar Jakarta.

Proses pemeriksaan spesimen di Lembaga Eijkman telah dimulai sejak Senin (16/3/2020).
Hingga saat ini, masih cukup satu PCR digunakan untuk tes spesimen. Lembaga Eijkman memiliki beberapa mesin PCR.

Sumber daya manusia untuk melakukan uji spesimen itu juga masih mencukupi.

Baca juga: Lembaga Eijkman Mengaku Dihubungi Kemenkes Bahas Pembuatan Vaksin Corona

"Sampai saat ini masih mencukupi. Tapi kami sedang mempersiapkan apabila dibutuhkan tambahan tenaga untuk itu," ujar Amin.

Pemeriksaan spesimen dapat berlangsung minimal satu hingga dua hari.

Jika spesimen telah diterima Eijkman sejak pagi dapat segera dilakukan pemeriksaan dari pagi hingga sore, dan hasilnya dapat disampaikan ke rumah sakit pada keesokan harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com