JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto berharap terjadi pemerataan penyaluran beras medium menyusul adanya kerja sama antara Bulog dengan ritel modern.
"Harapan kami dengan kerja sama ini, beras medium dari Bulog dapat ditemui oleh masyarakat di ritel-ritel modern yang umumnya sekarang di indonesia sudah ada di masing masing kota maupun kabupaten," ujar Suhanto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Selain itu, lanjut Suhanto, Kemendag juga telah menugaskan Bulog untuk menggelar Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras medium hingga akhir tahun.
Adapun, KPSH dikenal masyarakat sebagai operasi pasar.
Baca juga: Sidak Gudang Bulog, Presiden Jokowi Perintahkan Operasi Pasar
Suhanto mengungkapkan, saat ini Bulog telah memiliki stok 1,5 juta ton beras.
"Dulunya masyarakat mengenal operasi pasar, yaitu sampai akhir Desember. Di mana informasi saat ini Bulog masih menguasai beras sekitar 1,5 juta ton," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Dirut Bulog), Budi Waseso mengatakan, stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton.
"Dengan stok Bulog yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan ldul Fitri tahun ini,” ujar pria yang akrab disapa Buwas itu, saat mengecek stok beras di gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Dia juga menyebutkan, Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) Beras Medium, untuk menjaga harga beras medium.
Baca juga: Stok Beras Kawasan Pantura Cukup untuk 6 Bulan, Masyarakat Diimbau Tak Panic Buying
Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari hingga 26 Februari 2020 mencapai 300.000 ton.
"Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan Iaju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," kata Budi Waseso.
Selain itu, pihaknya turut serta dalam menyuplai beras untuk Program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Sampai Rabu kemarin, Buwas menyebutkan telah menyalurkan beras BPNT sebanyak 43.000 ton.
Penyaluran beras BPNT dilakukan Bulog melalui e-warong dan agen Himbara (Agen Brilink dan Agen 46) serta melalui RPK (Rumah Pangan Kita).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.