JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) Jumisih menyatakan, rencana tes Covid-19 yang dilakukan anggota DPR dan keluarganya sebagai sikap egois.
"Elite politik jangan egois," kata Jumisih dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).
Jumisih menilai bahwa anggota DPR tidak selayaknya menggunakan keistimewaan posisi mereka untuk mengantisipasi virus corona.
Sedangkan, masih terdapat jutaan rakyat yang harus menanggung ancaman virus corona, bahkan keselamatan jiwa dan keamanan ekonominya terancam.
Baca juga: Alat Tes Covid-19 Anggota DPR dan Keluarga Hasil Sumbangan Sejumlah Dewan
Jumisih mengungkapkan, di tengah wabah corona tersebut, banyak jutaan buruh padat karya yang notabene penopang ekonomi terus bekerja.
Aktivitas para buruh tersebut paling berisiko terjangkit Covid-19, karena tiap hari buruh padat karya terus berimpitan dan bekerja tanpa alat perlindungan diri yang mencukupi.
Terlebih, dalam situasi krusial seperti ini, pemerintah juga belum memiliki inisiatif membuat program dengan meluncurkan tenaga kesehatan mendatangi pabrik dan kawasan industri.
"Anggota dewan memang perlu diperiksa kesehatannya, tapi kenapa lebih penting dibanding memeriksa pabrik, kawasan industri dan permukiman buruh yang padat?" kata dia.
Jutaan buruh padat karya bukan saja sekarang masih dalam jumlah ribuan di setiap ruang pabrik tanpa sarana perlindungan diri dari virus corona,
Baca juga: Tes Covid-19 Anggota DPR dan Keluarga Dijadwalkan Mulai Kamis
Dia mengatakan, para buruh saat ini terancaman keselamatannya.
Seharusnya, kata dia, pemerintah maupun DPR bisa mengakomodasi keperluan buruh.
"Sebaiknya terkait corona ini, jangan ada mayararakat luas yang dikorbankan karena mitigasi bencana yang asal-asalan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Sekretariat Jenderal DPR menjadwalkan tes Covid-19 yang disebabkan virus corona bagi para anggota dewan serta keluarganya mulai Kamis (25/3/2020) mendatang.
Sekjen DPR Indra Iskandar mengatakan, saat ini pembagian jadwal masih dalam penyusunan karena jumlah peserta yang ikut diperkirakan mencapai 2.000 orang.
Asumsi ini berdasarkan jumlah anggota dewan sebanyak 575 orang dengan masing-masing empat anggota keluarga.
"Dijadwalkan mulai dari Kamis sampai dengan selesai. Ini sedang menyusun jadwal, belum selesai karena jumlah anggotanya kan banyak. Keluarga mungkin 2.000 lebih," kata Indra saat dihubungi, Senin (23/3/2020).
Baca juga: Anggota DPR Imbau Desa Bikin Posko Kesehatan Cegah Covid-19 dari Pemudik
Indra juga menjelaskan bahwa alat tes Covid-19 untuk para anggota dewan serta keluarganya merupakan hasil sumbangan beberapa anggota lain.
Menurut dia, sejumlah anggota DPR berinisiatif memesan langsung alat tes Covid-19 ke China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.