Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Bantu Tenaga Medis dengan Patuhi Anjuran Pemerintah soal Covid-19

Kompas.com - 23/03/2020, 17:39 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan duka cita atas meninggalnya para tenaga medis saat bertugas menangani pandemi Covid-19.

“Mereka adalah pahlawan-pahlawan kemanusiaan. Pemerintah menghargai dedikasi mereka,” ujar Ma'ruf dikutip dari siaran pers Setwapres, Senin (23/3/2020).

Baca juga: UPDATE: Tambah 65 Pasien, Kini Ada 579 Kasus Covid-19 di Indonesia

Ma'ruf mengatakan, dalam kondisi seperti saat ini, tenaga medis baik dokter, perawat maupun petugas medis lainnya sangat dibutuhkan.

Mereka merupakan garda terdepan dalam memerangi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

“Kita membutuhkan dokter, perawat, dan tenaga lainnya di fasilitas kesehatan sebagai garda terdepan untuk merawat pasien,” kata dia.

Baca juga: UPDATE: Total Pasien Meninggal akibat Covid-19 Ada 49 Orang

Ma'ruf mengatakan, masyarakat bisa membantu para tenaga medis yang tengah berjuang merawat pasien Covid-19 baik ODP, PDP, maupun yang positif ini.

Caranya, dengan mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah, menghindari kerumunan, serta menyampaikan riwayat perjalan dengan jujur ketika berobat.

Ma'ruf menuturkan, keterbukaan dan kejujuran pasien akan menyelamatkan jiwa dan menghentikan penularan virus corona kepada orang lain, termasuk para tenaga medis.

“Masyarakat bisa ikut melindungi mereka, jangan sampai tertular Covid-19. Caranya, saat periksa, Anda harus ceritakan riwayat kontak Anda secara terbuka supaya dokter, perawat dan tenaga lainnya di fasilitas kesehatan dapat melindungi dirinya dan merawat Anda dengan benar,” ucapnya.

Baca juga: IDI Umumkan 6 Dokter yang Menangani Wabah Corona Meninggal Dunia

Diberitakan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, enam dokter yang bertugas menangani wabah virus corona di Indonesia meninggal dunia.

Lima orang dokter di antaranya diduga meninggal dunia akibat terjangkit virus corona.

Adapun seorang dokter lainnya meninggal dunia akibat serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan demi menghadapi virus corona.

"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19," demikian dilansir Kompas.com dari akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3/2020).

Baca juga: PB IDI: Kami Butuh Banyak APD

Lima dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni dokter Hadio Ali SpS, dokter Djoko Judodjoko SpB, dokter Laurentius P SpKj, dokter Adi Mirsa Putra Sp THT, dan dokter Ucok Martin SpP.

Adapun dokter Toni D Silitonga bukan meninggal akibat terpapar Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com