JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menegaskan, obat yang telah direkomendasikan untuk proses kesembuhan pasien positif virus corona tak dapat dibeli dan dikonsumsi sendiri.
"Obat-obatan ini atas resep dokter dan atas indikasi yang diberikan oleh dokter," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu (3/22/2020).
"Tidak dibenarkan untuk kemudian kita simpan sendiri atau kita minum dengan konteks untuk pencegahan," lanjut dia.
Baca juga: 4 Dampak Buruk Penggunaan Obat yang Tak Rasional
Yuri menekankan, cara mencegah dari virus corona yang paling aman adalah dengan menerapkan social distancing.
"Kembali lagi, menghindari, meninimalkan, membatasi kontak (dengan orang lain). Ini adalah cara paling baik," ujar Yuri.
"Kedua, jaga imunitas diri masing-masing supaya tetap sehat, agar tetap bisa melaksanakan aktivitas ringan di rumah yang seimbang," lanjut dia.
Ia juga mengingatkan bahwa bekerja dari rumah bukan dimaknai sebagai berdiam diri di rumah tanpa melaksanakan aktivitas apa-apa.
Apabila demikian, Yuri mengatakan, justru akan menurunkan kondisi imun.
Baca juga: Erick Thohir: Stok Obat Corona Bisa untuk 60.000 Pasien
Bekerja dari rumah dimaknai membatasi diri melakukan kontak dengan orang luar, namun tetap produktif mengerjakan pekerjaan seperti biasa.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan, pemerintah telah memiliki obat bagi proses penyembuhan pasien-Covid-19.
Obat yang dimaksud, yakni Avigan dan Klorokuin.
Obat Avigan telah didatangkan sebanyak 5.000 butir. Pemerintah juga tengah memesan 2 juta butir obat tersebut.
Sementara itu, obat klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.
"Obat ini sudah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Jokowi.
Baca juga: Kominfo Cabut Stempel Disinformasi Obat Chloroquine untuk Virus Corona
Namun, Presiden Jokowi menegaskan bahwa kedua obat ini bukanlah antivirus corona. Sampai sekarang antivirus penyakit tersebut belum ditemukan.