Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Tantangan Berat Kemendes PDTT dalam 5 Tahun ke Depan

Kompas.com - 12/03/2020, 18:58 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, dalam lima tahun ke depan Kemendes PDTT masih menghadapi tantangan yang cukup berat.

“Meski telah ada virus corona, namun tantangan yang telah ada sudah cukup berat,” ujarnya saat membuka Rapat Koordinasi Sekretariat Jenderal di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Dia menjelaskan, tantangan tersebut adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 sampai 2024.

Pasalnya, terang Anwar, jika awalnya desa mandiri hanya berjumlah 2.500, kini targetnya menjadi 10.000, dan untuk desa tertinggal yang sebelumnya hanya 5.000 kini menjadi 10.000.

Baca juga: Cegah Korupsi, Mendes Ingin Dana Desa Dikelola Berbasis Nontunai

Apalagi, lanjutnya, itu belum termasuk target mengenai penguatan kelembagaan ekonomi di tingkat desa yang tercermin dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang harus berkembang.

"Kami harus lakukan penataan kelembagaan karena tantangan yang diberikan sudah berbeda dan lebih banyak,” tuturnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Untuk itu, dia menyebut harus dilakukan penyesuaian karena setelah diskusi akan lahir struktur organisasi baru yang akan menjalankan mandat  Desa dan PDTT dengan target lebih tinggi.

Anwar juga mengingatkan, jajaran dan staf di Kemendes PDTT agar tidak terlena dengan keberhasilan yang diperoleh saat ini.

Dia pun meminta keberhasilan saat ini dijadikan momentum untuk bisa menjalankan tantangan lima tahun ke depan.

Baca juga: Kemendes PDDT Bantu Kapal Angkut dan Sarana Air Bersih di Lombok Timur

"Target penilaian anggaran setiap empat bulan maka harus jadi kinerja dengan baik agar bisa jadi performa," tandasnya.

Performa seperti Leicester City

Pada kesempatan yang sama, Anwar juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Kemendes PDTT yang meski terhitung kementerian baru tetapi telah bekerja dengan semangat dan komitmen tinggi.

"Lima tahun kemarin kami bisa membuat catatan emas kinerja untuk membangun Indonesia lewat desa, meski itu tidak mudah," katanya.

Dia pun optimistis dengan berjalannya fungsi manajemen yang sudah ada akan membantu menyelesaikan tantangan lima tahun ke depan yang diakui tidak akan mudah.

Baca juga: Wamendes PDTT: Masa Depan Indonesia Ada di Pertanian, Perikanan dan Pariwisata

Anwar menjabarkan, ada tiga pilar manajemen yang berhubungan dengan penilaian kinerja.  Pertama adalah kelembagaan atau struktur yang jelas tugas dan fungsinya.

Dia menyebut, ini menjadi bagian penting untuk meningkatkan manajemen dengan adanya kelembagaan yang baik, meski memang tidak ada formula pasti untuk mengukur keberhasilannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com