Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Kongres Demokrat, AHY dan Ibas Disebut Sudah Safari Politik ke Daerah

Kompas.com - 12/03/2020, 18:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat Subur Sembiring mengatakan, kedua putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhi Baskoro Yudhoyono (EBY) atau Ibas masuk dalam bursa calon ketua umum Partai Demokrat.

Subur mengatakan, baik AHY dan Ibas kerap melakukan safari politik ke pengurus Partai Demokrat di daerah-daerah.

"Nah yang sudah roadshow AHY, Ibas bertemu ke bawah bertemu ketua DPD DPC," kata Subur ketika dihubungi wartawan, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Sasar Ketum Demokrat, AHY Rajin Kunjungi Konsolidasi Daerah

Kendati demikian, Subur mengatakan, tak menutup kemungkinan Susilo Bambang Yudhoyono kembali diusung untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal ini, menurut dia, tergantung pada para pemilik suara yaitu Dewan Pimpinan Pusat (DPP), 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan 514 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten/Kota.

"Kalau semua meminta satu suara bulat ke SBY artinya aklamasi. Kita lihat nanti di arena kongres apa yang terjadi," ujarnya.

Lebih lanjut, Subur menyarankan, para pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat untuk kembali mendukung Presiden Republik Indonesia ke-6 itu menjadi ketua umum Partai Demokrat agar keseimbangan politik nasional tetap terjaga.

"Saya menyarankan, kalau ini partai mau bersama dalam komposisi konstalasi politik yang saat ini, partai lain PDI-P tetap Megawati, Nasdem tetap Surya Paloh, PAN tetap Zulhas, PKB tetap Muhaimin, Golkar Airlangga lanjut. jadi artinya hampir semua melanjutkan," pungkasnya.

Adapun Partai Demokrat menjadwalan menggelar kongres pada tanggal 14 hingga 16 Maret 2020.

Waktu kongres dipercepat dari yang semula dijadwalkan diselenggarakan Mei 2020.

"Iya (kongres dilaksanakan) 14-15 Maret. Out-nya 16 Maret," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Kongres V Partai Demokrat digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Organizing Comittee (OC) Kongres V Partai Demokrat diketuai Wakil Direktur Eksekutif Demokrat Partoyo dan Sekretaris Andi Timo Pangerang.

Syarief mengamini salah satu agenda kongres adalah pemilihan ketua umum Partai Demokrat.

Baca juga: Jelang Kongres Demokrat, AHY dan Ibas Sama-sama Berpeluang Gantikan SBY

Namun, ia enggan membocorkan siapa kandidat calon ketua umum Partai Demokrat.

Ia tak menjawab gamblang saat ditanya soal kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kursi ketua umum.

"Oh, itu DPC sama DPD yang punya hak suara," ujar Syarief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com