Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Informasi 8 Pasien Tambahan Positif Virus Corona...

Kompas.com - 10/03/2020, 18:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan, terdapat tambahan delapan kasus terjangkit virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Tambahan delapan pasien positif Covid-19 tersebut diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/3/2020).

Baca juga: Pasien Positif Virus Corona Bertambah, Kini Totalnya Ada 27 Orang

Berikut paparan Yuri tentang kedelapan warga yang baru dinyatakan positif Covid-19 ini:

1. Pasien 20

Pasien 20 adalah WNI berjenis kelamin perempuan dan berusia 70 tahun. Kasus ini berdasarkan pada penelusuran subklaster Jakarta.

2. Pasien 21

Pasien 21 adalah WNI berjenis kelamin perempuan dan berusia 47 tahun. Sama seperti pasien 20, kasus ini berdasarkan pada penelusuran sublkaster Jakarta.

Baca juga: 15 Protokol Penanganan Virus Corona di Area Pendidikan, Seperti Apa?

3. Pasien 22

Pasien 22 adalah WNI berjenis kelamin perempuan dan berusia 36 tahun. Pasien ini kemungkinan besar terjangkit virus corona di luar negeri alias imported case.

4. Pasien 23

Pasien 23 adalah WNI berjenis kelamin perempuan dan berusia 73 tahun. Pasien ini kemungkinan besar juga terjangkit virus corona di luar negeri.

Saat ini, tim medis memasang alat bantu pernapasan pada pasien 23. Hal itu disebabkan penyakit penyerta yang cukup banyak.

Namun, kondisinya disebut stabil.

5. Pasien 24

Pasien 24 adalah WNI berjenis kelamin laki-laki dan berusia 46 tahun. Pasien WNI ini kemungkinan besar juga terjangkit virus corona di luar negeri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com