JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan membahas wacana pembentukan forum kerukunan umat beragama (FKUB) tingkat nasional dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin membicarakan dengan Presiden bagaimana membangun forum ini di tingkat nasional," ujar Ma'ruf saat bertemu dengan Asosiasi FKUB di Kantor Wapres, Selasa (10/3/2020).
Baca juga: Menurut Wapres, FKUB Tingkat Nasional Dibutuhkan untuk Perkuat Kerukunan
Ma'ruf mengatakan, pembentukan FKUB tingkat nasional diperlukan untuk dapat menangani masalah kerukunan beragama yang terjadi secara nasional.
Sebab FKUB tingkat nasional itu dimungkinkan bisa dibentuk, maka pihaknya akan memikirkan konsep dan proses yang akan dilakukan nantinya.
"Saya melihat ada keinginan dengan adanya forum ini, maka ada keinginan (FKUB) sifatnya nasional. Ini yang mungkin kita pikirkan seperti apa prosesnya kalau memang dibutuhkan, nanti rekomendasinya dari forum, seperti apa rumusannya yang nasional," kata dia.
Baca juga: Mendagri Sebut Banyak Daerah Tak Punya FKUB karena Tak Dianggarkan di APBD
Menurut Ma'ruf, masalah kerukunan antar umat beragama tidak hanya terjadi di daerah tetapi juga bisa terjadi skala nasional.
Dengan demikian, FKUB tingkat nasional dibutuhkan dalam rangka menyelesaikan masalah kerukunan yang mungkin terjadi secara nasional.
"Kita memang tidak hanya harus mengawal (kerukunan) tingkat nasional tapi juga punya kepentingan untuk mengawal tingkat global," katanya.
Baca juga: Pemerintah Wacanakan Bentuk FKUB Tingkat Nasional
Rencananya, Asosiasi FKUB Indonesia akan menggelar acara Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional FKUB se-Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, pelaksanaan acara tersebut akan digelar di Manado, Sulawesi Utara.
"Menurut Pak Wapres, negara ini bergantung pada kerukunan sampai kapan pun sehingga tidak bisa lengah selama NKRI ada. Oleh karena itu, semangat inilah yang akan membuat kami bekerja lebih baik untuk acara tersebut," kata dia.
Setidaknya, acara tersebut akan dihadiri oleh sekitar 5.000 peserta baik dari dalam maupun luar negeri.
Tujuannya agar FKUB di Indonesia bukan hanya bermanfaat bagi bangsa Indonesia sendiri tetapi juga bagi dunia dan menjadi panutan negara-negara lain di dunia.
"Sehingga Indonesia dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan FKUB-nya bisa menyumbangkan secara signifikan, secara berarti kerukunan global juga," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.