Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Pemerintah Siapkan Anggaran Pencegahan Virus Corona

Kompas.com - 09/03/2020, 11:47 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah menyiapkan anggaran untuk pencegahan virus corona di Indonesia.

Dasco mengatakan, pencegahan virus corona dapat dilakukan dengan menyosialisasikan kepada masyarakat dan mengedukasi untuk waspada terhadap penyebaran virus corona.

"Tapi harus ada anggaran khusus untuk pencegahan virus corona ini, karena bagaimanapun pencegahan-pencegahan yang sudah dilakukan dan tindakan yang sudah dilakukan itu baik, namun virus ini juga harus kita batasi penyebarannya, dan kita harus tetap edukasi masyarakat supaya waspada," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Baca juga: Angka Kematian Virus Corona di Korsel Lebih Kecil dari AS, Kenapa?

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengimbau masyarakat untuk menjaga hidup sehat sesuai yang dianjurkan pemerintah.

"Ya himbauan kepada masyarakat untuk tetap kemudian menjalani hidup sehat, waspada dengan tanda-tanda disekitar yang kemudian kemungkinan terkena, tapi jangan berlebihan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyatakan, hingga Minggu (8/3/2020), pengidap Covid-19 menjadi enam orang.

Baca juga: Wabah Virus Corona, 10 Negara dan Wilayah Ini Tetapkan Status Darurat

"Menambah dua kasus postitif. Pertama disebut kasus 05. Laki-laki 55 tahun ini adalah hasil laboratorium yang kita dapat," ujar Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

"Lanjutan dari tracking klaster Jakarta. Tadi dapat data laboratorium yang bersangkutan confirm Covid-19," kata dia.

Adapun, klaster Jakarta merupakan rangkaian dari dari peristiwa yang menularkan pasien dalam Kasus 1.

Baca juga: 21 Orang yang Dikarantina di Batam Negatif Corona dan Diperbolehkan Pulang

Kedua, Yuri menjelaskan, pasien yang confirm kasus Covid-19 yang disebut sebagai kasus 06 merupaan laki-laki 36 tahun.

"Imported case yang dia dapat dari Jepang pada saat dia kerja sebagai awak kapal Diamond Princess," ujar dia.

Adapun empat pasien sebelumnya yang terjangkit virus corona masih dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

Baca juga: Kampung Rossi Ditutup karena Virus Corona, MotoGP Sementara Masih Aman

Dua orang pertama merupakan ibu dan anak. Kasus 1 diketahui tertular dari warga negara Jepang saat kontak dekat di sebuah acara dansa di Jakarta.

Kasus 2 merupakan ibu dari pasien kasus 1. Kedua orang itu saat ini dikabarkan dalam keadaan membaik sejak diumumkan Presiden Joko Widodo pada Senin, 2 Maret 2020.

Sedangkan, Kasus 3 dan Kasus 4 baru saja diumumkan pemerintah pada Jumat (6/3/2020) lalu.

Keduanya berasal dari klaster yang sama, dan diduga memiliki kontak dekat dengan pasien kasus 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com