Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tak "Panic Buying" akibat Wabah Virus Corona

Kompas.com - 03/03/2020, 14:33 WIB
Sania Mashabi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan meminta masyarakat untuk tidak panic buying atau membeli barang secara berlebihan untuk antisipasi wabah virus corona secara berlebihan.

"Jangan panik membeli sesuatu yang berlebihan lalu intinya di sini kita ingin mari kita hadapi corona ini dengan waspada tapi bukan dengan panik," kata Ede di Gedung Mochtar, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Penjelasan Psikologi di Balik Panic Buying Akibat Virus Corona

Ede juga meminta masyarakat tidak berspekulasi tentang gejala virus corona secara berlebihan.

Kata dia, yang paling penting adalah masyarakat terus wasapada dengan menjalani saran pemerintah untuk bisa terhindar dari virus corona.

"Merespon yang baik tentu saja bukan dengan panik, misalnya satu ketika ada temen-temen yang menaggap dirinya terkena flu atau influenza lalu mengkarantina diri," ungkapnya.

"Kemudian ada kepanikan lain tentu saja memborong barang-barang yang tidak perlu padahal sebenarnya kita masih bisa hidup seperti biasa," ucap Ede.

Baca juga: FAQ Wabah Virus Corona: Apa Saja yang Perlu Kita Tahu?

 

Sebelumnya, salah satu Pasar Swalayan di dalam Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, dipadati pengunjung yang hendak membeli kebutuhan pokok.

Pantauan Kompas.com di lokasi, pengunjung tampak sibuk memilih kebutuhan pokok yang hendak dibeli, seperti mie instan, susu, beras, makanan ringan, sayuran, dan lainnya.

Segala sisi supermarket tersebut terlihat dipenuhi pengunjung, seperti di bagian sayuran, dan makanan pokok.

Baca juga: Panduan Lengkap Menghadapi Wabah Virus Corona

Antrean panjang di tiap kasir pun terjadi seluruh kasir dibuka untuk melayani pengunjung.

"Sudah dari siang tiba-tiba ramai, biasanya hari biasa seperti ini tidak seramai ini. Pas ada pengumuman WNI kena (Virus) Corona saja tadi itu tiba-tiba ramai," kata salah satu petugas keamanan setempat, Senin (2/3/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com