Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Kampus Benahi soal Penyebaran Ideologi Kebangsaan

Kompas.com - 02/03/2020, 13:18 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pihak universitas membenahi kampusnya masing-masing terutama soal penyebaran ideologi kebangsaan.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat bertemu dengan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Temui Wapres Maruf, Liga Muslim Indonesia Bahas Soal Radikalisme

"Isu yang muncul, universitas ditengarai ada gejala radikalisme dan menjadi komitmen kami. Apa yang disampaikan Pak Wapres tadi, kalau kita tidak benahi kampus terkait ideologi kebangsaan, maka itu akan berbahaya," kata Koordinator Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa Karomani seusai pertemuan.

Pasalnya, kata dia, lulusan universitas akan masuk ke berbagai institusi negara.

Dengan demikian, harus dipastikan bahwa kampus steril dari radikalisme.

Cara yang ditempuh antara lain dengan menggelar dialog dan seminar.

"Karena di kampus itu sifatnya dialog maka kami nanti adakan banyak dialog dan seminar terkait ideologi dan Islam moderat," kata dia.

Baca juga: Temui Wapres, Ormas Mathlaul Anwar Bahas Penanganan Radikalisme

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius juga berharap agar kampus-kampus di Indonesia memiliki pola pencegahan masuknya paham radikalisme.

Kampus, kata dia, sudah seharusnya berupaya memblokir perilaku yang terkategori sebagai paham radikalisme, seperti intolerensi, anti-NKRI, anti-Pancasila.

"Dan paham-paham tafkiri," kata Suhardi.

Baca juga: Berantas Radikalisme, Kepala BNPT Usul Aktifkan Kembali Upacara Bendera

Suhardi juga mengusulkan upacara bendera setiap pekan kembali digalakkan untuk memberantas radikalisme.

Menurut Suhardi, selama ini upacara bendera di sekolah-sekolah telah terabaikan. Ia menilai, semestinya upacara bendera kembali digalakkan karena di dalamnya terkandung upaya membangun rasa cinta tanah air.

Suhardi mengatakan, upacara bendera tiap pekan bisa diberlakukan untuk para siswa sekolah. 

Sedangkan, bagi para ASN, nantinya bisa diikutkan upacara peringatan HUT RI untuk memupuk rasa cinta tanah air yang bisa menghalau masuknya radikalisme.

"Salah satu contoh implementatifnya adalah pembangunan cinta tanah air, karakter, melalui Mendikbud akan menggelar kembali apel tiap mingguan. Kemudian kementerian-kementerian kami aktifkan kembali upacara 17-an. Itu menunjukkan karakter kita," kata Suhardi di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Baca juga: Ketua DPR Nilai Islam Moderat Berperan Tangani Radikalisme di Kampus

 

Ia pun menyayangkan selama ini upacara bendera yang sarat akan nilai-nilai cinta tanah air kini terabaikan.

"Ini sudah terabaikan sekian lama. Selama ini terpendam ini muncul kembali. Mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan sesegera mungkin," tutur Suhardi.

"Langkah-langkah di kementerian atau lembaga lain seperti di Kementerian PAN-RB terkait peraturan-peraturan ASN sudah kami siapkan. Mudah-mudahan kita bisa implementasikan segera pada Januari, paling lambat Februari ya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com