Salin Artikel

Wapres Minta Kampus Benahi soal Penyebaran Ideologi Kebangsaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pihak universitas membenahi kampusnya masing-masing terutama soal penyebaran ideologi kebangsaan.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat bertemu dengan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

"Isu yang muncul, universitas ditengarai ada gejala radikalisme dan menjadi komitmen kami. Apa yang disampaikan Pak Wapres tadi, kalau kita tidak benahi kampus terkait ideologi kebangsaan, maka itu akan berbahaya," kata Koordinator Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa Karomani seusai pertemuan.

Pasalnya, kata dia, lulusan universitas akan masuk ke berbagai institusi negara.

Dengan demikian, harus dipastikan bahwa kampus steril dari radikalisme.

Cara yang ditempuh antara lain dengan menggelar dialog dan seminar.

"Karena di kampus itu sifatnya dialog maka kami nanti adakan banyak dialog dan seminar terkait ideologi dan Islam moderat," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius juga berharap agar kampus-kampus di Indonesia memiliki pola pencegahan masuknya paham radikalisme.

Kampus, kata dia, sudah seharusnya berupaya memblokir perilaku yang terkategori sebagai paham radikalisme, seperti intolerensi, anti-NKRI, anti-Pancasila.

"Dan paham-paham tafkiri," kata Suhardi.

Suhardi juga mengusulkan upacara bendera setiap pekan kembali digalakkan untuk memberantas radikalisme.

Menurut Suhardi, selama ini upacara bendera di sekolah-sekolah telah terabaikan. Ia menilai, semestinya upacara bendera kembali digalakkan karena di dalamnya terkandung upaya membangun rasa cinta tanah air.

Suhardi mengatakan, upacara bendera tiap pekan bisa diberlakukan untuk para siswa sekolah. 

Sedangkan, bagi para ASN, nantinya bisa diikutkan upacara peringatan HUT RI untuk memupuk rasa cinta tanah air yang bisa menghalau masuknya radikalisme.

"Salah satu contoh implementatifnya adalah pembangunan cinta tanah air, karakter, melalui Mendikbud akan menggelar kembali apel tiap mingguan. Kemudian kementerian-kementerian kami aktifkan kembali upacara 17-an. Itu menunjukkan karakter kita," kata Suhardi di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Ia pun menyayangkan selama ini upacara bendera yang sarat akan nilai-nilai cinta tanah air kini terabaikan.

"Ini sudah terabaikan sekian lama. Selama ini terpendam ini muncul kembali. Mudah-mudahan ini bisa kita laksanakan sesegera mungkin," tutur Suhardi.

"Langkah-langkah di kementerian atau lembaga lain seperti di Kementerian PAN-RB terkait peraturan-peraturan ASN sudah kami siapkan. Mudah-mudahan kita bisa implementasikan segera pada Januari, paling lambat Februari ya," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/03/02/13182681/wapres-minta-kampus-benahi-soal-penyebaran-ideologi-kebangsaan

Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke