Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wapres Ma'ruf, Liga Muslim Indonesia Bahas Soal Radikalisme

Kompas.com - 28/02/2020, 16:38 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Liga Muslim Syeikh Mohammed Abdulkarim Al-Essa bertemu dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Dalam pertemuan tersebut, pihaknya berbicara soal bagaimana menghadapi radikalisme.

"Kami berbicara untuk menghadapi semua pemikiran-pemikiran yang berbau radikal, dan intoleransi," ujar Syeikh usai bertemu Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

Tidak hanya di Indonesia, tetapi persoalan radikalisme yang dimaksud juga untuk seluruh dunia.

Baca juga: MPR: Liga Muslim Dunia Dukung Sikap Beragama Moderat, Harmonis dan Toleran

Terutama, kata dia, dalam rangka memerangi terorisme yang menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.

"Secara keseluruhan di dunia (pembahasan radikalisme) bukan hanya di Indonesia dan memerangi terorisme adalah tanggung jawab semua yang ada di muka bumi," kata dia.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, dalam pertemuan tersebut Liga Muslim Dunia sangat mengagumi Indonesia.

Baca juga: Bertemu Presiden Jokowi, Sekjen Liga Islam Dunia Puji Toleransi di Indonesia

Pasalnya, Indonesia saat ini sudah mengembangkan Islam moderat.

"Dan mereka menganggap ini sebagai sesuatu yang harus dikembangkan dan Indonesia merupakan contoh negara yang sudah berhasil mengembangkan Islam yang ramah, yang bisa bekerja sama dengan berbagai agama," kata dia.

Hal tersebut, kata dia, menjadi contoh mengembangkan Islam di dunia yang tak ada radikalisme dan tanpa permusuhan dengan kelompok agama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com