Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 16 Nama Calon Dirut TVRI Pengganti Helmy Yahya yang Lulus Seleksi Makalah

Kompas.com - 21/02/2020, 10:46 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pengawas TVRI menyelesaikan proses penilaian makalah para calon Direktur Utama LPP TVRI untuk menggantikan Helmy Yahya.

Berdasarkan surat pengumuman hasil telaah dan penilaian calon Direktur Utama TVRI yang diterima Kompas.com, terdapat 16 orang yang lulus seleksi makalah.

Surat itu dibernarkan oleh Ketua Panitia Seleksi Calon Direktur Utama TVRI Ali Qausen.

"Sudah betul itu di website tvri.go.id. Di situ kami umumkan 16 orang yang lulus penilaian makalah tertulis," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2020).

Baca juga: Helmy Yahya: Keberadaan TVRI Dibutuhkan Negara

Nama-nama tersebut adalah, Aat Surya Safaat, Agus Masrianto, Aji Hardianto Erawan, Buyung Wijaya Kusuma, Charles MT Bonat Sirait, Daniel Alexander Wellim Pattipawae, Farid Subkhan, Hendra Budi Rachman.

Kemudian, Ida Bagus Alit Wiratmaja, Imam Brotoseno, R Sudariyanto, Slamet Suparmaji, Sukirman, Suryopratomo, Widodo Edi Sektiono, Wisnugroho.

Setelah lolos seleksi makalah, para calon akan seleksi pendalaman makalah atau gagasan calon oleh panel ahli pada Senin (24/2/2020).

Seleksi akan dimulai sejak pukul 08.00 di ruangan Dewan Pengawas TVRI.

Total ada empat panel ahli dari luar TVRI yang akan diundang untuk melakukan seleksi.

Baca juga: Karyawan TVRI Sayangkan Seleksi Dirut Pengganti Helmy Yahya Tetap Berlanjut

Dalam surat pengumuman itu juga tertulis masyarakat bisa memberi masukan rekam jejak para calon direktur utama melalui e-mail set.dewastvri@gmail.com.

Bisa juga melalui surat kepada Dewan Pengawas TVRI, GPO TVRI Lantai 4, Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, 10270 selambat-lambatnya 1 Maret 2020.

Diketahui, Panitia Seleksi Direktur Utama TVRI telah menerima 30 nama pendaftar kandidat calon pengganti antarwaktu Helmy Yahya.

Adapun 30 nama tersebut terjaring dari pendaftaran yang dibuka sejak 3 Februari 2020 hingga 12 Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com