JAKARTA, KOMPAS.com - Presidium Komite Penyelamatan TVRI Agil Samal menilai, proses pemilihan Direktur Utama TVRI yang akan dilakukan Dewan Pengawas berpotensi menimbulkan dualisme kepemimpinan.
Sebab, kata dia, direktur utama sebelumnya, yakni Helmy Yahya sedang berupaya menempuh jalur hukum karena tidak terima dipecat oleh Dewan Pengawas beberapa waktu lalu.
"Dampak dari jumawa Dewan Pengawas untuk tetap memilih Dirut baru ini akan paling dirasakan dan berimbas ke karyawan. Karena konsekuensinya akan ada dualisme kepemimpinan jika proses PTUN Helmy Yahya menang," kata Agil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Helmy Yahya: Hak Siar Liga Indonesia Harganya 4 Kali Lipat Liga Inggris
Agil mengatakan, dualisme kepemimpinan juga akan berimbas pada kesejahteraan karyawan TVRI.
Salah satunya menganggu melalui pemberian tunjangan kinerja.
"Karyawan akan makin terdampak, bagaimana mungkin jika ada dualisme kepemimpinan nantinya, tunjangan kinerja karyawan yang telah ditunggu tunggu sejak 2017 lalu makin jauh," ungkapnya.
"Karyawan justru minta segera supaya semua pihak bisa membantu untuk mewujudkan kesejahteraan karyawan," sambungnya.
Karena itu, Agil meminta Dewan Pengawas untuk menunda proses pemilihan direktur utama baru.
"Komite Penyelamatan TVRI mempertanyakan motif Dewan Pengawas TVRI memberhentikan Helmy Yahya dan memilih Direktur Utama definif baru, kendati semua pihak Dewan Pengawas maupun direksi tengah melalui proses yang ditangani oleh DPR," ucapnya.
Sebelumnya, Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI telah membentuk tim sekretariat untuk menyeleksi calon direktur baru sebagai pengganti Helmy Yahya.
Pembentukan tim tersebut dibenarkan oleh Anggota Dewan Pengawas TVRI Supra Wimbarti.
"Betul (sudah terbentuk tim sekretariat)," kata Supra kepada Kompas.com, Kamis (30/1/2020).
Supra mengatakan, Dewan Pengawas sudah dua kali menggelar rapat untuk membahas pembentukan tim sekretariat.
Rapat pertama pada Selasa (28/1/2020), sedangkan rapat kedua digelar pada Rabu (29/1/2020).
Baca juga: Karyawan Sayangkan Dewan Pengawas TVRI Cari Pengganti Helmy Yahya
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com melalui nota dinas Nomor 02/ND/1.1/TVRI/2020 yang dibuat oleh Plt Direktur Utama TVRI Supriyono, terlihat susunan tim seleksi Direktur Utama.
Tim yang beranggotakan delapan orang ini diketahui Ali Qausen dan Sekretaris Sudarmoko.
Dalam surat tersebut disebutkan tim tersebut hanya melalukan tugas kesekretariatan dalam proses seleksi calon, yakni mulai dari menyebarluaskan syarat calon direktur yang ditentukan Dewan Pengawas, serta melakukan proses administasi lainnya terkait proses seleksi calon direktur utama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.