Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Bantah Akan Hidupkan Lagi Penataran P4

Kompas.com - 20/02/2020, 18:46 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah bahwa pemerintah akan menghidupkan kembali penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang pernah hadir di era orde baru.

"Itu informasi geblek, tidak ada yang bilang hidupkan penataran P4," ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Menurut Mahfud, ada yang bertanya padanya soal apakah ada penataran seperti P4, terkait dengan penerapan Pancasila dalam kehidupan.

Saat itu, kata dia, dirinya menjawab ada penataran ideologi tetapi bukan penataran P4.

Baca juga: Ketua MPR Minta Mahfud MD Jelaskan Usulan Polsek Tak Perlu Sidik Kasus

Sebab, penataran P4 dianggapnya sudah tidak bisa dihidupkan kembali.

"Ada yang bertanya, apa tidak ada penataran seperti P4? Saya bilang, ada penataran ideologi bukan penataran P4, karena P4 tidak bisa dihidupkan lagi," kata dia.

Dengan demikian, Mahfud pun menegaskan tidak akan ada lagi penataran P4 sebab itu hanya omong kosong.

Diberitakan, Mahfud mengatakan pemerintah akan kembali menghidupkan P4 dengan format baru.

Mengutip Antara, hal tersebut disampaikan Mahfud saat menjadi pembicara di acara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Senin (17/2/2020).

Baca juga: Polri Sebut Usulan Mahfud soal Polsek Tak Perlu Sidik Kasus Mesti Didiskusikan

"Dahulu, sebelum saya meninggalkan BPIP itu sudah ada keputusan kita akan menciptakan penataran-penataran. Jadi, itu sudah dimulai," kata dia.

Bahkan, kata dia, sudah ada beberapa yang mengikuti penataran tersebut. Hanya saja pelaksanaannya belum merata karena masih tahap awal.

"Tetapi sudah disepakati materinya tidak seperti P4 yang monoton dan itu-itu saja," kata dia.

Adapun P4 merupakan program orde baru untuk pengamalan Pancasila.

Melalui penataran P4, lima asas Pancasila dijabarkan kembali menjadi 36 butir pengamalannya. Namun saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com