JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan namanya sering digunakan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk menyelesaikan izin investasi yang mangkrak di daerah.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BKPM di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Mulanya, ia merasa puas dengan kinerja Bahlil lantaran mampu menyelesaikan sejumlah izin investasi yang mangkrak di daerah.
Baca juga: Sri Mulyani Minta BKPM Genjot Kinerja Investasi di 2020
Ia mencontohkan perizinan investasi di Cilegon, Banten, yang mangkrak selama empat tahun namun mampu diselesaikan Bahlil dalam waktu kurang dari dua pekan.
Ia lantas mendengar namanya dibawa-bawa Bahlil saat menyelesaikan berbagai perizinan investasi yang mangkrak di daerah.
"Saya senang kepada Pak Bahlil karena gamblang dan arahnya ke mana juga kelihatan. Meskipun sering pakai nama presiden kalau ke daerah," ujar Jokowi sembari tersenyum, lantas disambut tawa peserta Rakornas BKPM.
"Untuk menyelesaikan persoalan di daerah enggak apa-apa. Saya sampaikan enggak apa-apa gunakan nama saya untuk kebaikan dan kecepatan proses," lanjut Presiden.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi 2019 Meleset dari Target, Kepala BKPM: Kita Sudah Ramal
Ia menekankan kecepatan dalam melayani para investor sangat dibutuhkan di masa sekarang, sebab banyak investor yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
Ia mencontohkan, pada 2019 ada investasi senilai Rp 708 triliun yang sudah masuk ke Indonesia namun belum selesai perizinannya. Jokowi meminta hal tersebut tak terulang kembali di 2020.
"Sudah buka pintu, sudah masuk, tapi berhenti. Itu Rp 708 trilun. Sebetulnya kita enggak perlu promosi ke mancanegara enggak perlu. Yang di dalam saja selesaikan," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.