Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta BKKBN Pastikan Pertumbuhan Penduduk Seimbang dan Berkualitas

Kompas.com - 12/02/2020, 19:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memastikan pertumbuhan penduduk di Indonesia harus seimbang dan menghasilkan keluarga berkualitas.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKKBN untuk program Banggakencana 2020 di Kantor BKKBN, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (12/2/2020).

"Saya berpesan agar BKKBN dapat terus bekerja keras untuk memastikan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia harus senantiasa seimbang dan menghasilkan keluarga yang berkualitas," ujar Ma'ruf dalam sambutannya.

Baca juga: BKKBN Ungkap Faktor-faktor Sulitnya Berantas Stunting

Ma'ruf mengatakan, isu kependudukan dan Keluarga Berencana sangat penting bagi pembangunan sebab pembangunan harus berbasis kependudukan.

Menurut dia, seluruh rencana dan target pembangunan, khususnya jangka panjang, akan meleset jika gagal dalam melakukan pengendalian jumlah penduduk.

"Penambahan jumlah penduduk yang tidak terkendali membuat sumber daya harus dilipatgandakan. Beban kesehatan meningkat, biaya pendidikan menjadi berlipat, serta beban hidup lainnya menjadi lebih besar," kata dia.

Baca juga: Wapres: Turunkan Stunting Hingga 14 Persen Berat, Kita Harus Kerja Keras

Selain itu, upaya pengendalian jumlah penduduk, peningkatan kualitas sumber daya manusia mutlak dilakukan.

Dengan demikian, kata dia, program Keluarga Berencana dengan segala dimensinya menjadi salah satu kunci utama dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

Adapun rakernas tersebut mengambil tema 'Era Milenial untuk Indonesia Maju, Sejahtera dan Berkeadilan' di Auditorium BKKBN Pusat, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Baca juga: Wapres Kumpulkan Sejumlah Menteri, Rapat Penurunan Kemiskinan dan Stunting 2024

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, capaian program-program Banggakencana masih harus ditingkatkan karena belum mencapai apa yang diinginkan. 

Banggakencana sendiri merupakan program BKKBN untuk pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.

"Untuk total fertility rate yang harus dicapai target 2,28, tahun 2019 baru 2,45 persen. Oleh karena itu kami harus terus bekerja keras lagi untuk mencapai target dan sasaran," kata dia.

Saat ini, kata dia, BKKBN memiliki tenaga lapangan hingga 23.000 orang dan memiliki kader 1,2 juta orang yang tersebar di desa dan kota.

Kader-kader tersebut siap mendampingi pencegahan stunting, ibu hamil, dan 1.000 hari kehidupan pertama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com