Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Sebut 7 WNI yang Menetap di Hubei China dalam Keadaan Sehat

Kompas.com - 09/02/2020, 13:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun menyatakan, tujuh WNI yang masih berada di Provinsi Hubei, China sebagai episentrum wabah virus corona dalam kondisi sehat.

"Setiap hari saya video call dengan mereka untuk memantau kondisi kesehatannya. Syukur Alhamdulillah, mereka sehat semua," ujar kata Djauhari sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (9/2/2020).

Sebanyak empat WNI yang sampai saat ini berada di Hubei, khususnya Kota Wuhan, sejak awal memang tidak ikut bergabung bersama rekan-rekannya yang dievakuasi dengan menggunakan pesawat sewaan Batik Air pada 1 Februari lalu.

Baca juga: 238 WNI dari Wuhan Dipulangkan Setelah Masa Observasi di Natuna Selesai

Sementara, tiga WNI lainnya batal berangkat karena tidak memenuhi syarat protokol kesehatan setelah tiba-tiba suhu badannya naik.

Namun ternyata, menurut Djauhari, kenaikan suhu badan ketiga mahasiswa itu hanya berlangsung sementara.

Sebab, begitu pesawat Batik Air bertolak dari Wuhan menuju Batam suhu tubuh mereka berangsur stabil.

Dengan demikian, mereka harus kembali ke asrama kampus masing-masing tanpa mendapatkan perawatan khusus.

Sampai saat ini tidak ada WNI yang masih tinggal di China atau yang sudah pulang ke Indonesia terpapar virus corona.

Baca juga: Pemerintah Berencana Pulangkan Lagi WNI yang Ada di China

Adapun sebagian besar warga negara Indonesia sudah meninggalkan China menyusul adanya imbauan Kedutaan Besar RI di Beijing pekan lalu.

Sementara, 2.651 orang di China dinyatakan sembuh dari paparan virus corona jenis baru hingga Minggu pagi.

"Sudah. Sebagian besar (WNI) sudah pada pulang. Apalagi libur sekolah diperpanjang," kata Djauhari.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 238 orang WNI yang menjalani proses observasi virus Corona tersebut kondisi kesehatannya baik dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, China melakukan senam bersama prajurit TNI di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). Menurut data Kementerian Kesehatan, sebanyak 238 orang WNI yang menjalani proses observasi virus Corona tersebut kondisi kesehatannya baik dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala infeksi seperti demam, batuk dan pilek. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Saat ini semua maskapai penerbangan dari Indonesia tidak beroperasi di jalur penerbangan Indonesia-China setelah ada surat imbauan Kementerian Perhubungan RI per 5 Februari untuk mencegah penularan 2019-nCoV.

Meskipun demikian, beberapa WNI bisa pulang ke Tanah Air setelah tanggal tersebut dengan menggunakan maskapai asing yang masih beroperasi.

Saat ini, situasi di Kota Beijing masih sepi, apalagi setelah tiga hari terakhir diguyur hujan salju.

Baca juga: Jauh dari Wuhan, Empat Mahasiswa asal Bondowoso Memilih Bertahan di China

Hanya perkantoran pemerintahan yang sudah beroperasi, meskipun secara terbatas, sedangkan kantor-kantor perusahaan swasta diperkirakan baru akan mulai beroperasi pada Senin (10/2).

Pemerintah Kota Beijing mewajibkan warganya mengenakan masker saat keluar dari rumah untuk meminimalisasi peluang penularan virus yang pertama kali berjangkit di Wuhan.

Jumlah WNI di seluruh wilayah di China sekitar 15.800 orang yang mayoritas berstatus pelajar.

Sampai saat ini diperkirakan 1.500 orang yang memilih bertahan di negara berpenduduk terbesar di dunia yang sedang berperang menghadapi 2019-nCoV itu.

KBRI Beijing saat itu mengimbau kepada WNI yang masih berada di beberapa daerah di China selain Provinsi Hubei untuk pulang ke Tanah Air agar terhindar dari segala kemungkinan terpapar 2019-nCov yang hingga Minggu pagi telah menewaskan 812 orang.

Baca juga: Polisi Jambi Nyanyi Semangati Wuhan, Ini Respons Pemerintah China

Selain imbauan dari KBRI, kepulangan WNI tersebut juga disebabkan adanya pengumuman dari Kementerian Pendidikan China (MoE) mengenai perpanjangan masa libur semester Tahun Baru Imlek hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Menyikapi merebaknya wabah virus corona di Tiongkok akhir-akhir ini, bagi warga negara Indonesia di seluruh Tiongkok sekiranya tidak ada kepentingan yang mendesak, kami mengimbau untuk kembali ke Indonesia sampai situasi normal kembali," demikian surat keterangan yang ditandatangani Koordinator Fungsi Protokol dan Kekonsuleran KBRI Beijing Ichsan Firdaus tertanggal 29 Januari 2019 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com