Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Observasi Kesehatan 14 Hari di Natuna, Menjaga Imunitas WNI yang Dievakuasi dari Hubei

Kompas.com - 02/02/2020, 14:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KEPULAUAN RIAU, KOMPAS.com - Sebanyak 238 WNI dievakuasi dari Provinsi Hubei, China, terkait dengan mewabahnya virus corona.

Mereka dievakuasi ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, dan akan menjalani observasi kesehatan selama 14 hari.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, dalam waktu 14 hari, mereka akan menjalani beberapa kegiatan agar kesehatannya terjaga.

"Kalau mereka sudah dinyatakan sehat semua, otomatis observasi (yang dilakukan) kegiatan-kegiatan untuk menjaga imunitas," ujar Terawan dikutip dari wawancara dengan KOMPAS TV, Minggu (2/2/2020).

Baca juga: Menkes: 4 WNI Menolak Dievakuasi dari Wuhan, 3 Tak Lolos Screening

Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kegiatan observasi agar para WNI tersebut tetap enjoy, kesehatannya terjaga, melakukan gerakan hidup sehat, dan kegiatan lainnya.

Namun sebelum itu, kata dia, setibanya di Natuna, para WNI tersebut akan dicek kesehatannya terlebih dahulu.

"Kami pantau, apakah betul semua laporan yang diberikan Pemerintah China dan selama perjalanan, laporan staf medis saya yang ada di pesawat, benar," kata Terawan.

Baca juga: WNI dari Wuhan Diisolasi di Natuna, Ditempatkan di Hanggar dan Tak Kontak Langsung dengan Warga

Ia mengatakan, rangkaian cek dan ricek tersebut akan dilakukan dengan sangat detail.

Pasalnya hal tersebut sangat penting dalam prinsip kehati-hatian pemerintah sesuai prosedur dari badan kesehatan dunia, WHO.

"Rangkaian cek ricek yang dilakukan sampai detail karena itu sangat penting dalam prinsip kehati-hatian kita sesuai prosedur WHO yang dilakukan," kata dia.

Sebelumnya, ke-238 WNI yang berhasil dievakuasi ke Indonesia dari Provinsi Hubei, China, dinyatakan dalam kondisi yang sehat.

Baca juga: WNI dari Wuhan Dievakuasi di Natuna, Menko PMK: Ini Bukan Tempat Pengasingan

Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu (1/2/2029) dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar untuk menjemput mereka.

Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari kementerian/lembaga terkait.

Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok.

Pesawat tersebut telah kembali ke Tanah Air bersama WNI pada Minggu, sekitar pukul 09.00 WIB di Batam dan tiba di Natuna pukul 11.00 WITA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com