Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Mahfud MD, Indonesia dan Malaysia Sama-sama Ingin Jadi Negara Islami

Kompas.com - 25/01/2020, 17:43 WIB
Bayu Galih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, Indonesia dan Malaysia memiliki beberapa kesamaan, salah satunya ingin membangun masyarakat Islami.

Hal ini disampaikan Mahfud MD dalam diskusi "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).

Akan tetapi, menurut Mahfud MD, bukan berarti Indonesia dan Malaysia berupaya menjadi negara Islam.

"Perlu negara islami. Itu kata sifat. Jujur, sportif, taat hukum, antikorupsi, pokoknya yang baik-baik itu islami," ucap Mahfud.

Baca juga: Yenny Wahid Atur Pertemuan antara Mahfud MD dan Menhan Malaysia

Dia mencontohkan New Zealand. Mahfud menilai New Zealand merupakan negara yang menerapkan nilai-nilai keislaman, meski bukan merupakan negara Islam.

Nilai-nilai keislaman yang dimaksud Mahfud di antaranya taat hukum dan antikorupsi.

"Jadi kalau ada negara yang seperti itu, seperti New Zealand itu saya katakan bukan negara Islam, tapi negara islami," ujar dia.

Mahfud pun mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang bernegara.

Baca juga: Kepada Mahfud MD, Dubes Iran Sebut Tak Ingin Berperang dengan AS

Menurut dia, Indonesia dan Malaysia sama-sama memandang bahwa bernegara merupakan hakikat manusia, tetapi bisa dengan beragam bentuk.

"Kedua negara, Indonesia dan Malaysia sama-sama ingin membangun masyarakat islami. Tapi bukan teokrasi Islam," kata Mahfud MD.

Dia mengatakan, tidak ada yang salah dengan bentuk pemerintahan yang dipilih Indonesia dan Malaysia.

"Oleh sebab itu, pilihan bentuk negara dan sistem pemerintahan itu, yang beragam seperti Indonesia dan Malaysia itu sama benarnya. Sama-sama tidak bertentangan dengan syar'i. Kita sama-sama ingin melaksanakan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bersama," ujarnya.

Dalam acara itu, hadir Ketum PBNU Said Aqil Siraj dan Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid. Selain itu, hadir pula Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad bin Sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com