Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Ikan China Masuk Natuna, Pemerintah Utamakan Peningkatan Patroli

Kompas.com - 05/01/2020, 14:32 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia meningkatkan patroli di perairan Natuna pasca-pelanggaran kapal ikan asing yang masuk ke wilayah tersebut.

“Selanjutnya yang diutamakan adalah peningkatan patroli Indonesia di wilayah tersebut,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (5/1/2020).

Menurutnya, Indonesia telah menyatakan dengan tegas mengenai keabsahan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

ZEE tersebut telah ditetapkan oleh United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.

Baca juga: Sikapi Konflik Natuna, Istana: Presiden Tegas dan Kedepankan Diplomasi Damai

Indonesia maupun China merupakan bagian dari UNCLOS 1982. Maka dari itu, kedua negara harus saling menghormati wilayah kedaulatan satu sama lain.

“Posisi yang telah disampaikan terkait kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia di wilayah ZEE berdasarkan hukum internasional sudahlah sangat jelas,” kata Teuku.

Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia pun menambah jumlah personel untuk melakukan patroli di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Kemudian, TNI menggelar pelaksanaan pengendalian operasi siaga tempur di Natuna. Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan (Korpolairud Baharkam) Polri juga menambah armada beserta personelnya di perairan tersebut.

Baca juga: Amankan Laut Natuna, TNI Siapkan 18 Operasi Siaga Tempur

Sebelumnya, kapal pencari ikan dan coast guard milik China berlayar di kawasan perairan Natuna yang berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes terhadap China melalui Duta Besar yang ada di Jakarta.

Sementara itu, TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terus disiagakan di Perairan Natuna yang masuk dalam Provinsi Riau untuk memantau kondisi di sana.

Penjagaan ini dilakukan karena sejumlah kapal milik China masih ada di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com