JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menguji proyektil peluru penembakan misterius yang terjadi di depan Gerbang Tol (GT) Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/12/2019).
"Kita (sudah) lakukan pemeriksaan beberapa orang saksi dan gotri atau peluru tersebut akan dikirim ke labfor untuk dilakukan analisis," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Asep Adi Saputra di Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/12/2019).
Asep mengatakan, saat ini petugas masih melakukan penyidikan hingga menembukan barang bukti yang signifikan.
Dia mengatakan, salah satu prioritas penanganan itu yakni korban, Agus Sumpena (50).
Korban mengalami luka pada dahi, pipi, dan lengan sebelah kiri.
Baca juga: Pedagang Kopi Jadi Korban Penembakan di Gerbang Tol Padalarang
Korban saat ini sudah tertangani lebih lanjut di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi.
Dia mengatakan, dari hasil penyidikan sementara belum bisa menarik kesimpulan di balik penembakan misterius itu.
"Itu sudah menjadi sebuah objek penyidikan kita karena kalau kita lihat dari penjelasan media dan olah TKP itu, penembakan memang diarahkan, tetapi kita tidak bisa menyimpulkan begitu secara cepat, kita akan lihat dari pendalaman saksi-saksi," kata dia.
Dikutip dari TribunJabar, seorang pedagang kopi asongan di Padalarang bernama Agus Sumpena (50) mengalami luka di muka terkena peluru yang ditembakan pria tak dikenal pada Jumat (20/12/2019).
Kejadian yang menimpa Agus terjadi di depan GT Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada pukul 04.00 WIB.
Baca juga: Kronologi Penembakan Pedagang Kopi di Tol Padalarang
Saat itu, ia dihampiri tiga orang yang menggunakan masker turun dari mobil Avanza.
Ketiga orang itu turun dari mobil dan langsung menembakan senjata yang diduga airsoft gun.
Akibat insiden tersebut, Agus mengalami luka pada bagian lengan kanan sebelah kiri, pipi, dan bagian dahi hingga harus mendapat perawatan di RSUD Cibabat, Kota Cimahi.
Pihak berwenang di Polres Cimahi membenarkan adanya peristiwa itu. Satreskrim Polres Cimahi saat ini tengah menanganinya.
"Mohon waktu dan mohon doanya. Kami masih menyelidikinya," ujar Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro via ponselnya, Minggu (22/12/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.