Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongen Sangaji: Sejak OSO Ketum, Wiranto Tidak Jadi Pengurus Hanura

Kompas.com - 18/12/2019, 14:17 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, Wiranto sudah tidak menjadi Ketua Dewan Pembina Hanura sejak Oesman Sapta Odang (OSO) menjabat ketua umum pada 2015.

Hal ini menyusul pernyataan Wiranto yang menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Wanbin Hanura.

"Pak Wiranto, sejak Pak OSO jadi ketua umum, sejak itu beliau tidak jadi pengurus Hanura. Jadi enggak ada," kata Ongen di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Baca juga: Didesak Banyak Pihak, Wiranto Mundur dari Jabatan Ketua Dewan Pembina Hanura

Ia menjelaskan, sejak OSO menjadi ketua umum, tidak ada jabatan dewan pembina di dalam struktur kepengurusan Hanura.

"Sejak Pak OSO menjadi ketua umum. Karena memang tidak ada struktur dewan pembina di AD/ART," ujar Ongen.

Karena itu, menurut dia, tidak pantas apabila Wiranto menyebut dirinya mengundurkan diri. Ongen menyebutkan, pengunduran diri itu tidak layak.

"Jadi Pak Wiranto enggak mesti mundur, orang Pak Wiranto tidak jadi pengurus partai. Jadi tidak layak Pak Wiranto mengundurkan diri," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Baca juga: Hanura Sebut Wiranto Tak Komunikasi soal Jabatan Wantimpres

Wiranto memutuskan mundur dari struktur kepengurusan partai karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Ketua Wantimpres Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.

"Saat ini, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Hanura," kata Wiranto saat menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

"Mengapa? Ini kesadaran saya. Saya selalu berorientasi kepada tugas pokok saya. Saat ini, saya ditugaskan Presiden sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," lanjut dia. 

 

Kompas TV

Bakal Calon Wali Kota Solo, yang juga putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengaku perlu kerja keras untuk mengatasi ketertinggalan popularitas dan elektabilitas dari rivalnya, Achmad Purnomo.

Hasil lembaga survei Median menyebut elektabilitas Gibran kalah dari sang petahana Achmad Purnomo di Pilkada Solo. Gibran mengaku termotivasi dengan hasil survei tersebut. Ia mengaku bahwa masuk bursa Kepala Daerah Solo adalah pengalaman barunya dalam dunia politik. Gibran juga menyebut telah melakukan survei setiap bulan. Hasilnya berbeda dengan hasil survei Median.

Sementara petahana Achmad Purnomo bersyukur atas hasil survei dari Median. Bagi dirinya, survei tersebut menjadi penyemangat. Ia pun berharap agar hasil survei Median akan terealisasi. Purnomo pun yakin hasil survei akan berpengaruh pada suara dirinya dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi 4 Negara Kerjasama Demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com