Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Mengaku Diminta Tanyakan ke Romy soal Pemilihan Kakanwil Kemenag Jatim

Kompas.com - 11/12/2019, 13:56 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, ia tidak pernah merekomendasikan nama Haris Hasanuddin lewat mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy untuk menjadi calon Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur.

Hal itu disampaikan oleh Khofifah saat bersaksi untuk Romahurmuziy, terdakwa kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kemenag Jawa Timur.

"Saya merasa tidak pernah, Yang Mulia. Saya tidak berwenang, tidak pernah, dan tidak melakukan itu," kata Khofifah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Hanya saja, Khofifah mengaku pernah dimintai tolong untuk menanyakan persoalan Haris oleh pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, Asep Saifuddin Chalim.

Baca juga: Ingin Dianggap Berjasa oleh Muafaq Wirahadi, Sepupu Manfaatkan Nama Romahurmuziy

Khofifah menuturkan, Asep memintanya via telepon untuk menanyakan ke Romy soal perkembangan nominasi Haris.

"Bahwa satu saat Kiai Asep meminta saya menanyakan kepada Mas Romy, katanya ada proses yang sudah selesai. Kaitan dengan pemilihan Kanwil Jawa Timur. Kenapa tidak segera dilantik?" tutur Khofifah.

Secara kebetulan, lanjut Khofifah, Romy menghubunginya via WhatsApp. Romy memintanya hadir dalam kampanye akbar PPP pada 10 April 2019. Khofifah pun berjanji akan menghadiri acara itu.

"Nah, kemudian saya sampaikan pertanyaan Pak Asep itu, saya bilang kira-kira ada kalimat begini, 'Jangan sampai keanginan'. Maksudnya jangan kelamaan," papar dia.

Khofifah mengatakan, Romy memahami bahwa maksud pesan itu terkait Haris yang ditanyakan Asep.

Dalam persidangan, Khofifah mengaku mengenal Haris sejak ia menjadi Gubernur Jawa Timur. Saat itu, Haris masih menjadi Pelaksana Tugas Kakanwil Kemenag Jawa Timur.

Khofifah menegaskan, dia hanya mengenal Haris sebatas pada lingkup profesi.

"Setelah saya menjabat sebagai Gubernur di akhir Februari 2019 saat rakor Kemenag. Saya diundang sebagai narasumber. Saat itu dia Plt Kakanwil Kemenag Jatim. Kami tidak tahu proses open bidding-nya. Di awal Februari saya tahu (Haris ikut seleksi) ketika Kiai Asep itu menelepon saya, yang bilang sudah selesai kenapa tidak dilantik," ujar dia.

Baca juga: Jaksa KPK Berencana Minta Bantuan Hakim Panggil Paksa Saksi Sidang Romahurmuziy

Dalam perkara ini, Romahurmuziy didakwa menerima suap Rp 325 juta bersama mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dari mantan Kepala Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Kemudian, Romy juga didakwa menerima Rp 91,4 juta dari mantan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi.

Berdasarkan dakwaan jaksa, dua pemberian itu dimaksudkan agar Romy bisa memengaruhi proses seleksi jabatan yang diikuti keduanya.

Haris saat itu mendaftar seleksi sebagai Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Sementara itu, Muafaq ingin menjadi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Dua mantan pejabat Kemenag di Jawa Timur ini telah dinyatakan terbukti bersalah dalam perkara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com