JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, dirinya tidak bertekad untuk mengejar jabatan calon ketua umum saat pemilihan pada Muktamar PPP mendatang.
Namun, Arsul mengatakan, tidak akan menolak apabila mendapat dukungan untuk maju menjadi calon ketua umum PPP.
"Saya diajarkan dari kecil, jabatan itu enggak boleh dikejar-kejar, seperti angkot atau metro mini kejar setoran. Tapi kalau diberikan tanggung jawab, ya enggak boleh lari," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Baca juga: Jelang Muktamar, Wasekjen: Kandidat Calon Ketum PPP Mulai dari Plt Ketum hingga Wakil Ketua MPR
Arsul pun berkelakar bahwa dirinya merasa belum cocok untuk menjadi ketua umum PPP.
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, ia akan menunggu jadwal Muktamar terlebih dahulu ketimbang memutuskan maju atau tidak sebagai calon ketua umum.
"Enggaklah, enggak ada potongan saya jadi ketum PPP," ujar dia sambil tertawa.
Baca juga: Sekjen PPP: Kami Tegaskan, Pilkada 2020 PPP Tak Gunakan Mahar Politik
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan, partainya akan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 14-16 Desember 2019.
Salah satu agenda Mukernas adalah menentukan jadwal Muktamar terkait pemilihan ketua umum.
Baidowi mengatakan, saat ini sudah ada beberapa kandidat yang berpeluang maju sebagai calon ketua umum PPP, di antaranya Plt Ketua Umum PPP Soeharso Monoarfa, Wakil Ketua Umum PPP Mardiono, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Ketua Fraksi PPP Amir Uskara, dan politisi senior PPP Akhmad Muqowam.
"Saat ini kan ada beberapa yang disebut, di antaranya Plt Ketum, Mardiono, Arsul Sani, Muqowam. Ada juga Ketua Fraksi PPP Amir Uskara waketum itu yang disebut punya peluang maju sebagai ketum PPP," ujar Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Baca juga: Soal Maju Jadi Caketum PPP, Arsul Sani: Tunggu Tanggal Mainnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.