Di sini limbah mengalami beberapa kali tahapan proses, hingga ketika hasil olahan keluar dari outlet sudah dalam bentuk air limbah domestik ramah lingkungan.
Dengan pilihan teknologi ini dengan perpipaan, sumber dana dukungannya terdiri dari pinjaman IsDB sejumlah Rp 425.000.000 serta swadaya sejumlah Rp 28.800.000.
Keseluruhan dana tersebut progresnya 100 persen yang meliputi fisik dan keuangan.
Capaian sasaran Sanimas IsDB Dusun Jeumpa Gampong Panteriek, Kota Banda Aceh sangat menggembirakan dan melampaui target indikator minimal layanan pemanfaat, yaitu 50 Sambungan Rumah (SR), menjangkau pemanfaat 58 Kepala Keluarga (KK), termasuk 50 jiwa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Beberapa hasil riset dari Sanimas
Adapun, program Sanimas IsDB dirancang dan dilaksanakan secara masif dalam rangka mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDG) 2030 secara bertahap.
Baca juga: Pejabat Ditjen Cipta Karya Didakwa Terima Gratifikasi 15 Mata Uang Bernilai Miliaran
Tahapan tersebut, yaitu pada 2024 akses sanitasi layak ditargetkan mencapai 90 persen, dengan termasuk akses sanitasi aman sebesar 20 persen. Kemudian pada 2030, pencapaian akses sanitasi layak adalah 100 persen, termasuk 53,7 persen akses sanitasi aman.
Adapun program itu dilatarbelakangi pesatnya laju urbanisasi di Indonesia dan dampak buruk tata kelola lingkungan yang kurang layak.
Melihat fakta yang ada, banyak sekali kejadian air limbah domestik dibuang ke saluran drainase atau ke kali di sekitar rumah.
Kondisi itu tentu saja mempengaruhi lingkungan permukiman warga.
Di sisi lain, masih banyak masyarakat kota menggunakan tangki septik yang belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2398-2002, sehingga dikhawatirkan tanki septik malah menjadi pusat penyebaran kontaminasi penyakit.
Menjawab persoalan itu, pemerintah Indonesia melakukan pendekatan baru untuk mencapai target akses sanitasi universal.
Terhitung sejak 2013, Indonesia sudah beralih ke sistem pengelolaan air limbah domestik yang lebih komprehensif.
Baca juga: Jaksa KPK: Selama 4 Tahun, Pejabat Ditjen Cipta Karya Terima Rp 30 Miliar dari Kontraktor
Sejak saat itu, ratusan kota dan kabupaten berbenah secara bertahap memperbaiki sarana sanitasi layak yang menjaga agar air limbah domestik terpisah dari jangkauan manusia mulai dibenahi.
Mereka memulai peningkatan kualitas pengelolaan air limbah domestik yang diwujudkan melalui (SPALD-T) di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).